Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: DUDI, Sekretaris Direktorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Tokoh Terkait

Kiki Yuliati
Kemendikbudristek: Pendidikan Vokasi Miliki Tiga Nilai Kunci
Koran-Jakarta.com
Jenis Media: Nasional

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati menyebut jika pendidikan vokasi memiliki kekhasan nilai. Pendidikan vokasi hadir untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten.
"Dan SDM-nya harus mampu berkolaborasi dengan dunia usaha, dunia industry, dan dunia kerja serta masyarakat di dalamnya," kata Kiki dalam acara Unite for Education 2023, di Jakarta, Kamis (9/3).
Dia menerangkan ada tiga nilai kunci yang berjalan di pendidikan vokasi. Pertama nilai pendidikan itu sendiri, kedua ekonomi dan sosial. "Nilai pendidikan di dalamnya pendidikan untuk jadi warga negara baik. Di mana pun sekolah dan belajar punya tanggung jawab menjadi warga negara baik," terangnya.
Dia menyebut, adanya nilai ekonomi membuat pendidikan vokasi harus relevan dengan dunia usaha dan industri. Selain itu, pendidikan vokasi harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat. "Ketiga, nilai sosial di mana keberadaan lulusan vokasi harus bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara," tandasnya.
Baca Juga :
Pemerintah Komitmen Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Saryadi, mengatakan vokasi menjadi salah satu pilar menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, SDM vokasi memiliki konektivitas erat dengan pertumbuhan ekonomi.
Dia menyebut, pihaknya mendorong satuan pendidikan vokasi dan industri untuk berkolaborasi melalui program SMK PK atau program di perguruan tinggi vokasi. Harapannya, satuan pendidikan vokasi tidak hanya sesuai perkembangan industri, tapi industri lebih terlibat dalam proses pembelajaran di pendidikan vokasi.
"Banyak aktivitas dudi bisa hadir dan berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan yang bisa berdampak pada dunia usaha dan dunia industri," katanya.
Direktur Program Pendidikan Axioo Class Program, Timmy Theopelus, mengatakan, industri saat ini tengah mengalami krisis sumber daya manusia yang kompeten. Menurutnya, salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah kolaborasi SMK dengan industri melalui fasilitasi pemerintah.
Baca Juga :
Kurikulum Bangkit Dorong Mahasiswa Kuasai Teknologi
"Industri krisis bukan soal produk, tapi mencari SDM yang tepat. Kolaborasi sangat penting. 10 tahun lalu waktu masuk ke SMK, bahasa dunia SMK dan industri beda. Itu pentingnya ditengahi oleh pemangku kebijakan," terangnya. ν ruf/S-2
Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup
Sentimen: positif (91.4%)