Sentimen
Positif (100%)
8 Mar 2023 : 21.02
Informasi Tambahan

BUMN: Bank DKI

Lebih dari 400 Ribu Rumah Tangga Miskin Ekstrim Tidak Nikmati BBM dan LPG Subsidi Rabu, 08/03/2023, 21:02 WIB

8 Mar 2023 : 21.02 Views 20

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Lebih dari 400 Ribu Rumah Tangga Miskin Ekstrim Tidak Nikmati BBM dan LPG Subsidi
Rabu, 08/03/2023, 21:02 WIB

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Indef M Rizal Taufikurahman mengatakan lebih dari 400 ribu rumah tangga miskin tidak dapat menikmati Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg maupun Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil studi yang dilakukan kepada kelompok pengeluaran rumah tangga pada desil 1 terdiri dari 1,1 juta rumah tangga miskin ekstrem, 4,4 juta rumah tangga miskin non-ekstrem dan 1,8 juta rumah tangga rentan miskin.

"Sekitar 419 ribu rumah tangga miskin ekstrem 37,6 persen tidak menikmati subsidi LPG 3 kg dan sebanyak 463 ribu rumah tangga miskin ekstrem atau 40,9 persen tidak dapat menikmati subsidi BBM," ujar Rizal dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (8/3/2023).

Baca Juga: Harus Ada Kebijakan Jelas untuk Ciptakan Subsidi Energi Tepat Sasaran

Rizal mengatakan, berdasarkan temuanya secara nasional kebijakan subsidi BBM mampu menjaga rumah tangga masuk ke jurang kemiskinan sekitar 5,7 juta orang atau 2,10 persen penduduk Indonesia.

"Sedangkan untuk subsidi LPG 3 kg secara empiris terbukti mampu menyelamatkan sekitar 6,9 juta rumah tangga," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, ia merekomendasikan agar kebijakan subsidi energi ke depan, sebaiknya tetap diberikan karena merupakan amanat undang-undang yang harus dijalankan oleh pemerintah dengan harus tepat sasaran.

Pasalnya, kebijakan tersebut terbukti mampu menjaga rumah tangga Indonesia untuk tidak jatuh ke jurang kemiskinan yang lebih dalam terutama bagi masyarakat nelayan.

"Untuk itu, disarankan juga bahwa pemerintah masih perlu tetap memberikan subsidi energi sebagai prioritas kebijakan fiskal yang menjaga kualitas pertumbuhan (pro-poor of fiscal policy)," ucapnya.

Baca Juga: Ini Susunan Terbaru Direksi Bank DKI Setelah Babay Parid Wazdi Hengkang

Sentimen: positif (100%)