AYOBANDUNG.COM - Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy berbuntut panjang.

Akibat sang anak kerap pamer kekayaan dan kekuasaan, ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo turut disorot.

Rafael Alun diketahui merupakan Kepala Bagian Umum Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan.

Baca Juga: Buntut Panjang Kasus Mario Dandy, Teman Satu Angkatan Rafael Alun Turut Diperiksa KPK

Setelah kasus tersebut, Rafael Alun diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena ditemukan adanya kejanggalan harta kekayaan.

Sebelumnya Rafael Alun sempat mengajukan pengunduran diri, namun publik mendesak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak memberikan restu.

Publik khawatir nantinya Rafael Alun bisa lolos dari dugaan penyalahgunaan kekuasaan.

Per 6 Maret 2023, kasus Rafael Alun telah aik status menjadi penyelidikan KPK.

Baca Juga: Promo Hemat Alfamart 8 Maret 2023: Popok Bayi Mamy Poko, Sweety Diskon hingga 18 Persen

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akhirnya memblokir 40 rekening Rafael Alun.

Selain itu, rekening milik istr Rafael Alun dan Mario Dandy juga turut diblokir.

PPATK juga telah mengunci rekening milik beberapa pihak terlibat, diantaranya adalah atas nama badan hukum dan seorang pejabat pajak.

Total transaksi yang ditemukan dari rekening-rekening tersebut adalah Rp500 miliar.

Baca Juga: Daftar HP Lama Xiaomi, POCO dan Redmi yang Dapat Pembaruan MIUI 14, Ada Ponsel Anda?

Lebih lanjut KPK menduga adanya Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Setelah ditelusuri lebih lanjut, Rafael Alun menggunakan jasa konsultan pajak.

Konsultan pajak tersebutlah yang menjadi nominee pada aset Rafael Alun.

Baca Juga: Gaji PNS Golongan I Sampai IV Terbaru Maret 2023 Alami Kenaikan Sebesar 7 Persen? Cek Rinciannya di Sini!

Nominee adalah penggunaan kuasa dengan menggunakan nama orang lain untuk kepemilikan aset.

Dengan kata lain, nominee adalah tindakan meminjam nama orang lain untuk melakukan jual beli atau transaksi aset tertentu.

Tujuannya adalah agar pengguna nominee dapat dengan bebas mengelola asetnya dengan maksud tertentu seperti menyembunyikan kekayaannya.

Penggunaan nominee ini dikatakan wajar dilakukan oleh para pelaku TPPU.

Baca Juga: Mudik Gratis Lebaran 2023 Pemkot Cimahi, Syarat dan Cara Daftar, Cek di Saini

KPK sudah mengetahui sosok nomine Rafael Alun yang diduga merupakan pegawai Ditjen Pajak.

Namun, oknum tersebut diketahui telah kabur ke luar negeri.

Lebih lanjut, KPK telah mengirimkan surat tugas penangkapan untuk oknum eks pegawai pajak yang membantu Rafael Alun.

"Pejabat pajaknya angkatan dia (Rafael Alun Trisambodo) juga sama. Itu geng tuh ada, ada banget. Ini angkatan dia juga. Iya pejabat juga," terang Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.***