LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Mahfud MD selaku Menkopolhukam RI menanggapi isu adanya kelompok/seorang dibalik penguasa yang menginginkan adanya putusan penundaan Pemilu 2024.

“Vonis PN Jakpus ttg penundaan pemilu ke thn 2025 hrs dilawan, karena tidak sesuai dengan kewenangannya,” tulis mahfud dalam akun twiternya, Jumat (03/03/2023).

Usai adanya keputusan tersebut, banyak politisi pengamat maupun tokoh yang mencurigai adanya kelompok yang bermain dibalik penguasa.

Seperti Said Didu selaku mantan sekretaris kementerian BUMN yang akhir-akhir ini sering melontarkan kritik kepada pemerintah.

Yakni merupakan pihak atau sesorang yang berada didalam kekuasaan.

Ia menyebut Menkopolhukam juga mengetahui orang yang menginginkan, sekaligus mendanai sehingga lahirnya putusan tersebut.

“Sangat gampang diduga siapa mereka. Mereka sedang dalam kekuasaan. Prof @mohmahfudmd pasti sangat paham dan tahu siapa mereka dan siapa yang mendanai mereka,” ujarnya dikutip dari postingan twiter resmi @msaid_didu, Minggu (05/03/2023).

Guyonan itu dilontarkan dalam bentuk pembicaraan kompetisi sepak bola Liga Inggris.

Dimana sebelumnya Manchester United (MU) berhasil mengalahkan pesaing beratnya Manchester City.

“kayaknya mereka adalah barisan Manchester Citu yang kalah dengan MU lalu membuat wasit diluar arena atas arahan pak @msaid_didu. Kalau MU sih jelas menolak hasil rekayasaan Man City,” tulis mahfud menjawab cuitan Said Didu.

Cuitan tersebut mendapat beragam komentar dari wagranet lainnya.

“Kenapa bawa-bawa mancity @mohmahfudmd. Provokativ sekali ucapanya. Bercandanya tidak tepat. Pemikiran anda makin kesini kemana,” ujar salah satu warganet.

“komunikasi yg segan antara 2 tokoh... salam sehat pa mahfud. Pa said didu,” sambung warganet lainnya.

Diketahui usai dikeluarkanya putusan penundaan pemilu 2024 mengundang beragam kontroversi dari para kalangan tokoh mulai dari politisi, akademisi, pengamat hingga pejabat negara lainnya.***