AKURAT.CO Pemeriksaan harta kekayaan milik mantan Kepala Bagian Umum di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta II, Rafael Alun Trisambodo oleh Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum selesai.

Maka dari itu, Tim KPK bakal kembali memanggil Rafael Alun Trisambodo, ayah dari Mario Dandy Satriyo, tersangka penganiaya David Latumahina itu.

Soal harta kekayaan Rafael kabarnya sudah lama dicurigai. Bahkan, bos Rafael, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menepis kabar bahwa penyelidikan terhadap anak buahnya itu baru dilakukan setelah kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo viral di media sosial.

baca juga:

Menurutnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bekerja sama dengan KPK terkait dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Akan tetapi, dia menyesali tidak ada tindakan yang dilakukan atas hal tersebut.

Harta Fantastis Rafael

Berdasarkan penelusuran Akurat.co, Minggu (5/3/2023), Rafael Alun pertama kali melaporkan harta kekayaannya pada KPK tahun 2011. Rafael tercatat menjabat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan Dan Penagihan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I.

Hartanya mencapai Rp19.497.573.907 dan USD100.000. Di tahun itu, Rafael tidak memiliki hutang.

Kemudian, Rafael kembali melaporkan harta kekayaan 2013. Rafael tercatat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan Dan Penagihan Pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I.

Harta kekayaan Rafael naik menjadi, Rp21.008.134.500 dan USD45.000. Seperti yang sebelumnya dilaporkan, Rafael tidak memiliki hutang.

Pada tahun 2015, masih sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan Dan Penagihan Pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I. Harta Rafael mencapai Rp34.839.517.034 dan USD45.000. lagi-lagi Rafael tidak memiliki hutang.

Tahun 2015, Rafael Alun Trisambodo dua kali melaporkan harta kekayaan. Pada LHKPN kedua tahun 2015, dia tercatat menjabat sebagai kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Situbondo.

Jabatan berganti nilai hartanya pun semakin meninggi. Harta Rafael mengalami peningkatan cukup signifikan. Dalam laporan yang disampaikannya pada 28 September 2015, dirinya tercatat memiliki harta kekayaan sebanyak Rp38.841.531.026 dan USD50.000.

Tidak sampai setahun, Rafael sudah berganti jabatan. Dia tercatat sebagai kepala Kantor Pelayanan Penanaman Modal Asing Dua. Dirinya kembali melaporkan harta kekayaannya. Kala itu nilai LHKP Rafael mencapai Rp38.633.676.997 dan USD50.000.

Kemudian pada tahun 2017, dirinya tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp41.419.639.881 miliar. Pada 2018 dirinya memiliki harta kekayaan sebesar Rp44.080.564.594.

Tidak berhenti di sana, harta kekayaan miliknya tercatat terus mengalami peningkatan hingga pada 2019 dirinya dilaporkan memiliki harta kekayaan mencapai Rp44.278.407.799. Pada tahun 2020 harta kekayaan Rafael sebesar Rp55.652.278.332.

Terakhir, Rafael Alun diangkat menjabat Kepala Bagian Umum di Kanwil DJP Jakarta II dan sampai dicopot dari jabatan, Rafael memiliki harta kekayaan mencapai Rp56.104.350.289. []