Sentimen
Negatif (100%)
26 Feb 2023 : 08.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Wamena

Tokoh Terkait
Mathius Fakhiri

Mathius Fakhiri

Egianus Kogoya

Egianus Kogoya

10 Orang Tewas dalam Kerusuhan Maut Gegara Hoaks di Wamena, Kapolda Papua Minta Maaf

26 Feb 2023 : 08.00 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

10 Orang Tewas dalam Kerusuhan Maut Gegara Hoaks di Wamena, Kapolda Papua Minta Maaf

PIKIRAN RAKYAT - Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri meminta maaf terkait kerusuhan yang terjadi di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Dalam kerusuhan itu, tercatat ada 10 orang meninggal dunia dan 41 orang mengalami luka-luka, termasuk 18 aparat keamanan, serta 15 bangunan dibakar massa.

"Saya menyampaikan permohonan maaf dan turut berduka cita. Dari laporan yang saya terima, saat ini situasi di Wamena sudah terkendali dan berangsur-angsur kondusif," katanya, Jumat, 24 Februari 2023.

"Forkopimda telah mengambil langkah bersama agar terciptanya situasi yang kondusif dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat," ujarnya menambahkan.

Polda Papua juga mengirim satu kompi personel Brimob ke Wamena untuk membantu pemulihan keamanan di wilayah itu setelah terjadinya kerusuhan pada Kamis, 23 Februari 2023.

Baca Juga: Dewan Gereja Papua Surati Egianus Kogoya, Janjikan Simpati Global hingga Singgung Kemanusiaan

Mathius Fakhiri mengatakan, peristiwa kerusuhan di Wamena dipicu beredarnya hoaks atau informasi yang tidak benar tentang penculikan anak di bawah umur. Kasus tersebut kemudian direspon Kepolisian Resor Jayawijaya untuk menghentikan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan warga, akan tetapi situasi yang terjadi malah berbalik.

"Insiden itu sebenarnya mau diselesaikan di Polres Jayawijaya, namun ada yang memprovokasi sehingga terjadi kericuhan," ucapnya.

"Saya turut berduka cita atas jatuhnya korban yang cukup banyak akibat kerusuhan di Wamena," tutur Mathius Fakhiri menambahkan.

Kronologi Kejadian

Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Adi Prabowo mengatakan, insiden itu berawal sekira pukul 12.30 WIT. Pada saat itu, mobil penjual kelontong dihentikan warga di Sinakma karena diduga akan melakukan penculikan anak.

Mendapat laporan tersebut, anggota yang dipimpin Kapolres Jayawijaya langsung ke TKP dan berupaya untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan membawa terduga pelaku ke polres. "Akan tetapi, tiba-tiba ada yang berteriak dan menyerang anggota sehingga meminta penguatan dari Wamena," ucapnya, Kamis, 23 Februari 2023 malam.

Baca Juga: KKB Papua Pastikan Pilot Susi Air Aman dan Dianggap 'Keluarga'

Tak berselang lama, datang personel baik dari TNI dan anggota Brimob, tetapi massa makin anarkis dengan melakukan pembakaran di sekitar TKP sehingga terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan. Akibatnya, dari sembilan korban yang meninggal, dilaporkan tujuh meninggal akibat luka tembak.

"Massa brutal dengan menyerang warga dengan berbagai senjata tajam dan senjata tradisional serta melempar baru hingga menyebabkan beberapa diantaranya terluka," kata Benny Adi Prabowo.

Dia menambahkan, ada sejumlah kios dan rumah warga yang dibakar. Namun, pastinya berapa hingga kini belum ada laporan lengkap.

"Saat ini anggota masih bersiaga dengan melakukan patroli guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Benny Adi Prabowo.

Kondisi di Wamena saat Ini

Penjabat Sekda Papua Pegunungan, Sumule Tumbo mengaku saat ini aktivitas masyarakat di Wamena berangsur kembali normal setelah terjadinya kerusuhan yang dipicu adanya isu penculikan anak. "Saat ini situasi sudah kembali normal dan masyarakat beraktivitas seperti biasa, termasuk aparatur sipil negara (ASN)," tuturnya, Jumat, 24 Februari 2023.

Sumule Tumbo pun berharap situasi kondusif dapat terus dipertahankan dan masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang sengaja dihembuskan oknum tidak bertanggung jawab. "Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayah ini, " ujarnya.***

Sentimen: negatif (100%)