Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Banda Aceh, Dumai
Polres Pidie Bongkar Sindikat Penyelundupan Etnis Rohingya ke Malaysia
Koran-Jakarta.com
Jenis Media: Nasional

Banda Aceh - Polres Pidie, Aceh, membongkar sindikat internasional penyelundupan Warga Negara Asing (WNA) etnis Rohingya di tempat penampungan (camp) Gedung Yayasan Mina Raya, Gampong Leun, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.
Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali di Sigli, Senin (20/2), mengatakan pihaknya menangkap RA (24), etnis Rohingya berkewarganegaraan Myanmar yang menetap di Malaysia.
"Rencananya, RA ingin membawa kabur etnis Rohingya di camp Lhokseumawe, kemudian misi selanjutnya ke penampungan Rohingya di Pidie dan bisa kami gagalkan," kata AKBP Imam Asfal.
Ia mengatakan imigran tersebut jika berhasil diselundupkan akan dikirim ke Sumatera Utara yang telah ditunggu oleh calo atau perantara dan dikirim ke Malaysia.
Baca Juga :
Warga Malaysia Tenggelam di Selat Malaka , Tim SAR Dumai Bantu Mencari
Selanjutnya, pelaku mengaku imigran yang hendak dibawa kabur tersebut diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur transportasi darat di Sumatera Utara. Di Sumatera telah ditunggu oleh empat orang agen lokal.
"RA mengaku rencana tersebut suruhan bos besar di Malaysia, yakni Khalek, Mohammad Rofiq Fayat dan Md Yunos," katanya.
Sementara di Indonesia dikendalikan oleh Mohammad Sohel untuk menyeberangkan ke Malaysia dengan empat orang agen lokal dan bekerjasama dengan Bodu Zaman yang merupakan pengungsi di camp Lhokseumawe guna menjalankan aksi tersebut.
Aksi itu dilakukan pada Selasa (24/1), namun mereka gagal menjalankan aksi tersebut, sedang uang telah terlebih dulu diterima mereka melalui transfer.
Karena aksinya gagal, pelaku meminta untuk diantar ke camp Mina Raya Padang Tiji, Kabupaten Pidie dengan menggunakan mobil Avanza berwarna Hitam guna menyelundupkan etnis Rohingya dari lokasi tersebut ke Malaysia.
Baca Juga :
IOM Pastikan Bantuan Kemanusiaan Pengungsi Rohingya di Aceh Berlanjut
"Kini pelakupeople smugglingtelah kita serahkan ke pihak Imigrasi untuk dilakukan pengembangan penyidikan agar dapat membongkar secara terang praktek penyelundupan manusia etnis Rohingya," kata AKBP Imam Asfali.
Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara
Sentimen: negatif (98.1%)