Sentimen
Negatif (79%)
18 Feb 2023 : 19.43
Informasi Tambahan

Kab/Kota: London, Moskow

Kasus: covid-19

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Rusia Ancam Tembak Jatuh Satelit Barat yang Bantu Militer Ukraina

18 Feb 2023 : 19.43 Views 17

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Rusia Ancam Tembak Jatuh Satelit Barat yang Bantu Militer Ukraina

LONDON – Pejabat senior Rusia mengancam akan menargetkan satelit komersial negara Barat jika terlibat dalam perang di Ukraina. Hal ini disampaikan Moskow setelah militer Ukraina diduga menggunakan satelit Barat untuk melakukan serangan ofensif ke wilayah Rusia.

Rusia memiliki kemampuan ruang angkasa yang signifikan seperti juga dua negara besar lainnya, Amerika Serikat (AS) dan China. Pada 2021 Rusia meluncurkan rudal anti-satelit untuk menghancurkan salah satu satelitnya sendiri.

Konstantin Vorontsov, wakil direktur departemen kementerian luar negeri Rusia untuk non-proliferasi dan pengendalian senjata, mengatakan kepada PBB bahwa Amerika Serikat dan sekutunya mencoba menggunakan ruang angkasa untuk menegakkan dominasi Barat.

Vorontsov mengatakan penggunaan satelit Barat untuk membantu upaya perang Ukraina adalah "tren yang sangat berbahaya".

"Infrastruktur kuasi-sipil mungkin menjadi target yang sah untuk serangan balasan," kata Vorontsov kepada Komite Pertama PBB, menambahkan bahwa penggunaan satelit semacam itu oleh Barat untuk mendukung Ukraina bersifat "provokatif".

Follow Berita Okezone di Google News

"Kami berbicara tentang keterlibatan komponen infrastruktur luar angkasa sipil, termasuk komersial, oleh Amerika Serikat dan sekutunya dalam konflik bersenjata," kata Vorontsov seperti dikutip Reuters.

Vorontsov tidak menyebutkan perusahaan satelit tertentu meskipun Elon Musk mengatakan awal bulan ini bahwa perusahaan roketnya SpaceX akan terus mendanai layanan internet Starlink di Ukraina, dengan alasan perlunya "perbuatan baik".

Perang di Ukraina telah menewaskan puluhan ribu orang, merusak pemulihan ekonomi global pasca-COVID, dan memicu konfrontasi terparah dengan Barat sejak Krisis Misil Kuba 1962.

Sentimen: negatif (79.5%)