AKURAT.CO Pemilu 2024 menjadi momentum bagi generasi muda untuk menunjukkan kontribusi besar mereka dalam memilah dan menyaring informasi yang beredar di masyarakat.

"Justru di sini momentumnya. Anak muda yang punya kontribusi besar untuk memilah dan memfilter informasi yang beredar di masyarakat," ujar Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), August Mellaz, dalam diskusi bertajuk "Sumbang Suara Kaum Muda dalam Peran Menciptakan Pemilu 2024 Damai yang Bermartabat" di Media Center KPU, Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Dia menjelaskan, merujuk pada hasil survei dari beberapa lembaga ditemukan bahwa anak-anak muda memiliki cara tersendiri dalam memilah informasi. Setidaknya, anak-anak muda memiliki tiga langkah dalam memilah dan memilih informasi.

baca juga:

Pertama, mereka menelusuri dan memastikan sumber informasi yang ditemukan berasal dari lembaga resmi atau bukan. Selanjutnya, mereka akan mengonfirmasi lebih lanjut informasi tersebut dengan mengecek di media-media arus utama.

"Yang terakhir adalah lapisan terkecil, yakni keluarga, entah bapaknya, ibunya. Mereka berdiskusi saat makan malam bersama," kata August Mellaz.

Dengan kondisi generasi muda yang selektif dalam memilih informasi untuk dipercaya, maka kekhawatiran mengenai situasi di tengah masyarakat pada Pemilu 2024 yang akan memanas karena politisasi SARA atau politik identitas menjadi tidak mendasar.

"Memang banyak kekhawatiran. Tapi kalau kita lihat konteks anak muda di Indonesia, kekhawatiran itu harusnya tidak lagi punya dasar," demikian August Mellaz.