Sentimen
Informasi Tambahan
Club Olahraga: Persib Bandung, PSM Makassar
Kab/Kota: bandung
Tokoh Terkait
Mengenal White Day, Kebalikan dari Hari Valentine yang Rutin Dirayakan Warga Jepang, Apa Maknanya?
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Di negara Barat, Valentine’s Day atau Hari Valentine dirayakan setiap 14 Februari sebagai kesempatan untuk menyatakan cinta pada orang terkasih.
Namun Jepang memiliki tradisi lain tentang hari kebalikan Valentine’s Day yaitu White Day. Apa sih White Day? Yuk, simak penjelasannya.
Mengenal White Day kebalikan dari Hari Valentine
Baca Juga: TOK! Richard Eliezer Divonis Hukuman 1 Tahun 6 Bulam, Masih Bisa Berkarier di Polri
Perayaan Hari Valentine biasanya identik dengan nuansa warna merah, atau pink. Dalam Hari Valentine juga biasanya pria akan membelikan gadis mereka bermacam-macam hadiah untuk mengekspresikan cinta mereka dan merayakan hari istimewa tersebut.
Namun rupanya di Jepang memiliki perbedaan dalam perayaan Hari Valentine. Di Jepang, wanitalah yang harus memberikan hadiah utama dalam perayaan. Jadi laki-laki tidak diharuskan memberi hadiah pada wanita saat perayaan Hari Valentine.
Perbedaan besar lainnya adalah jenis hadiah yang diberikan. Di negara lain memberi bunga, kartu ucapan, perhiasan atau makan malam mahal adalah hal yang dianggap wajar pada saat Hari Valentine. Tetapi berbeda dengan Jepang, mereka hanya boleh memberi coklat pada saat perayaan Hari Valentine.
Hanya karena pria tidak perlu mengeluarkan uang pada Hari Valentine, bukan berarti mereka bisa lolos begitu saja. Tentu saja tidak begitu, karena di Jepang memiliki hari di mana pria pada hari itu diharapkan memberi, sebagai balas budi pemberian pasangannya di Hari Valentine. Hari itu disebut sebagai White Day.
Baca Juga: Usia Pensiun PNS, TNI, dan Polri di Depan Mata, Akankah Gaji ASN Alami Kenaikan di 2030? Jokowi Minta Bersabar
Dinamakan White Day karena dianggap sebagai simbol kesucian terkait dengan jenis cinta remaja yang lugu dan polos seperti warna putih.
White Day ini diperingati setiap tanggal 14 Maret. Hari ini juga disebut hari pria membeli hadiah untuk pasangannya, sebagai tanggapan atas mereka melakukan hal yang sama di Hari Valentine.
Pada hari ini giliran pria yang membalas jasa wanita dengan membelikannya hadiah seperti cokelat, pakaian, perhiasan dan lain-lain dalam nuansa putih.
Jika pria tidak merayakan White Day atau tidak mengembalikan hadiah apa pun, maka itu dianggap sebagai penolakan yang menghina.
Baca Juga: Persib Bandung Soroti Kinerja Wasit Pasca Kalah 1-2 Lawan PSM Makassar, Teddy: Liga 1 Butuh VAR!
White Day dimulai di Jepang sekitar 40 tahun yang lalu dan sebagian besar berfokus pada laki-laki yang memberi hadiah kepada perempuan dalam hidup mereka dengan memberi marshmallow, coklat putih atau permen dan barang berwarna putih lainnya.
Selain di Jepang, White Day juga dirayakan oleh negara Taiwan dan bahkan Korea Selatan.
Namun, saat ini perayaan White Day mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini karena pria dan wanita sama-sama menganggap kewajiban memberi hadiah itu sudah membosankan.
Banyak juga yang menentang perayaan ini karena dianggap sebagai ‘pemberian paksa’ yang membuat stres.
Dengan tren pemberian hadiah yang semakin menurun, White Day kemungkinan akan segera menjadi kenangan.***
(Rita Maulina)
Sentimen: positif (100%)