Sentimen
Positif (79%)
13 Feb 2023 : 01.14
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: salat Jumat

Kab/Kota: Lombok, Ankara

Tokoh Terkait

Keluarga Lihat Kondisi Jenazah WNI Korban Gempa Turki: Wajahnya Bersih, Tak Seperti Orang Tertindih Reruntuhan

13 Feb 2023 : 01.14 Views 9

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Keluarga Lihat Kondisi Jenazah WNI Korban Gempa Turki: Wajahnya Bersih, Tak Seperti Orang Tertindih Reruntuhan

PIKIRAN RAKYAT - Ibu Warga Negara Indonesia (WNI) korban gempa Turki, Bidayati Rahmat Zaelani mengaku sempat melihat wajah anaknya, Nia Marlinda, sebelum dikubur. Namun, dia mengaku tak sanggup melihat wajah cucunya yang juga menjadi korban gempa.

“Wajahnya (Nia Marlinda) bersih. Tidak seperti orang yang tertindih reruntuhan,” katanya di Bali, Jumat, 10 Februari 2023.

Bidayati Rahmat Zaelani pun hanya bisa melihat prosesi pemakaman jenazah sang anak melalui rekaman video. Video prosesi penguburan di Kahramanmaras itu dikirimkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Turki di Ankara.

Dia menuturkan, menyaksikan video penguburan itu bersama anggota keluarga lainnya. Termasuk Muhammad Sukarmin yang merupakan ayah korban.

Baca Juga: Korban Meninggal Pascagempa Turki Tembus 23.700 Jiwa, Penjarahan Toko Mulai Terjadi

“Kemarin (9 Februari 2023) kami telepon dan dikirimi video (penguburan jenazah Nia Marlinda),” ucap Bidayati Rahmat Zaelani.

Dia mengucapkan terima kasih kepada staf KBRI Ankara yang terus membuka jalur komunikasi dengan pihak keluarga. Mereka juga memberi informasi mengenai pemulasaran dan penguburan jenazah putrinya yang bersuamikan warga Turki, beserta cucunya.

“Staf KBRI bertindak cepat (saat jenazah ditemukan) dibawa ke rumah sakit, jenazah dibersihkan, dan dikafankan,” ujar Bidayati Rahmat Zaelani.

Dalam kesempatan yang sama, dia menceritakan pihak keluarga sempat berencana membawa pulang jenazah Nia Marlinda bersama anaknya ke Indonesia. Pihak keluarga pun sempat menghubungi KBRI Ankara dan membahas permintaan tersebut.

“Akhirnya dari KBRI memberi masukan dan penjelasan (bahwa) bisa dipulangkan, tetapi karena kondisi tertindih reruntuhan prosesnya bisa 1–2 minggu. Namun, karena kami orang Muslim, pemakaman harus disegerakan,” tutur Bidayati Rahmat Zaelani.

Dia dan keluarga pun akhirnya ikhlas menerima keputusan untuk menguburkan jenazah Nia Marlinda dan anaknya di Kahramanmaras. Kota itu berada di bagian tengah Turki yang berjarak lebih dari 600 kilometer dari Ankara, dan lebih dari 1.000 km dari Istanbul.

Baca Juga: Jokowi Diminta Lantang Bersuara Soal Gempa Turki dan Suriah, Pengamat: Suara Indonesia Bakal Didengar

“Saya sebagai ibu, di mana pun Nia dimakamkan, itu tanahnya Tuhan (yang) punya juga,” ucap Bidayati Rahmat Zaelani.

Di rumah keluarga Nia Marlinda, dia dan suami membuka pintu untuk keluarga, kerabat, dan tetangga, yang ingin melayat dan ikut pengajian/tahlilan. Kegiatan mendoakan korban itu dimulai sejak Kamis, 9 Februari 2023 malam, dan rencananya akan terus berlangsung selama 7 hari, kemudian pada hari ke-40, dan hari ke-100.

“Sudah banyak yang melayat sejak berita (kematian beredar). Ada tahlilan sampai 7 hari itu, karena kami ada tradisi orang Lombok juga ada hari ke-40 dan hari ke-100. Ada shalat gaib juga, kami sekeluarga aktif sosialisasi,” tutur Bidayati Rahmat Zaelani.

Di beberapa masjid, termasuk salah satunya di Masjid Chandra Asri di Ketewel, Gianyar, jamaah salat Jumat juga menggelar salat gaib untuk Nia Marlinda, suaminya yang berkewarganegaraan Turki, dan anaknya.***

Sentimen: positif (79.9%)