KIB-KIR Melebur Bukan Mustahil, Capres Bisa 3 Pasangan

12 Feb 2023 : 21.37 Views 31

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

KIB-KIR Melebur Bukan Mustahil, Capres Bisa 3 Pasangan

AKURAT.CO Pertemuan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Jumat (10/2/2023), memicu spekulasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bakal melebur.

Terlebih masing-masing ketum parpol membenarkan telah mengomunikasikan agenda pertemuan itu dengan rekan koalisi.

Pengamat politik Hendri Satrio turut menguatkan spekulasi ini. Apabila KIB-KIR melebur maka adanya tiga pasangan calon (paslon) capres-cawapres yang berkontestasi pada Pilpres 2024 bukan mustahil terjadi.

baca juga:

"Semua peluang masih ada. Apalagi kedua koalisi ini dipersepsikan terbentuk atas instruksi istana dan semua anggotanya adalah anggota koalisi pemerintahan Jokowi," kata Hendri ketika dihubungi, Sabtu (11/2/2023).

Kendati demikian, sosok yang akrab disapa Hendsat itu menilai, terbuka peluang dua paslon capres-cawapres yang bakal berkontestasi. Asumsinya, PDI Perjuangan bergabung dengan gabungan KIB-KIR.

"Mungkin kita hanya punya dua atau tiga pasang. Tiga pasang terjadi bila PDIP bergabung dengan koalisi KIB-KKIR," tuturnya.

Menurut Hendri, kandidat paslon capres-cawapres tidak akan jauh dari hasil survei sejumlah lembaga. Kandidat capres yang bakal diusung yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Airlangga-Imin saling menunjukkan ketertarikan agar Golkar-PKB bisa berkoalisi. Gabungan suara kedua parpol bahkan telah memenuhi syarat mengusung capres-cawapres.

Adapun, Golkar berada dalam KIB, sedangkan PKB bekerja sama dengan Gerindra dalam KIR. Namun terdapat pula asumsi yang menyebut PKB bakal gabung dengan KIB.

Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menepis asumsi itu. Dia menyatakan PKB telah berkomunikasi dengan Gerindra sebelum Cak Imin bertemu Airlangga.

Pertemuan tersebut, kata Dasco, menjadi bagian agenda memperkuat ikatan koalisi.

"Walaupun nanti berbeda dalam hal pengusungan, tetapi komunikasi berjalan terus," kata Wakil Ketua DPR itu.

Sentimen: netral (64%)