Serma Zaenuri membantu vaksinasi booster di Srunggo Imogiri Bantul. KR-Sukro Riyadi.

Krjogja.com - BANTUL - Upaya membentengi sapi dari ganasnya serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) terus dilakukan. Dengan vaksin booster PMK, sapi mampu menangkis virus mematikan itu. Sementara kesadaran masyarakat atau pemilik sapi dengan vaksin Booster patut diapresiasi.

"Kalau untuk vaksis dosis pertama sudah semua untuk satu Kecamatan Imogiri. Kalau untuk bosternya kita sudah hampir 90% atau sudah 3.500-an ekor yang kita vaksin. Untuk wilayah yang belum hanya di Kedung Jati," ujar Paramedis Veteritener Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Venta Eri Murti didampingi Babinsa Koramil Imogiri yang bertugas di Kalurahan Selopamioro Imogiri, Serma Zaenuri, disela melaksanakan vaksin boster PMK di Dusun Srunggo, Kamis (9/2).

Venta mengatakan, populasi sapi di Kecamatan Imogiri kisaran 4.000 ekor. Dengan pencapaian sekarang ini pihaknya sangat optimis bulan Februari vaksin Booster PMK rampung. Terkait dengan kesadaran masyarakat memvaksinkan hewan Ternaknya sangat menggembirakan.

"Langsung boleh dengan adanya vaksin Booster ini, tetapi ada beberapa yang takut karena mungkin terbatasnya pengetahuan akan pentingnya vaksin PMK," jelasnya.

Sedang tingkat kematian kasus PMK di Imogiri merujuk data yang sudah dilaporkan sekitar 5 ekor. Karena untuk PMK itu ada yang laporannya ke dokter mandiri. Venta mengungkapkan, sejumlah langkah bisa ditempuh untuk menghindari ternak mudah terserang wabah PMK. "Menambah nutrisi untuk meningkatkan kekebalan tubuh," ujarnya.

Drh Titih Wahyaningtyas dari Puskeswan yang membawahi Sanden-Srandakan sekaligus sebagai Koordinator Unit Reaksi Cepat (URC) PMK mengatakan, merujuk data populasi sapi di dua kapanewon tersebut kisaran 6000 ekor. Sedang pencapaian vaksin booster PMK belum sampai 80 %. (Roy)

Serma Zaenuri membantu vaksinasi booster di Srunggo Imogiri Bantul. KR-Sukro Riyadi.