Sentimen
Negatif (99%)
5 Feb 2023 : 23.39
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilacap, Yogyakarta

Kasus: korupsi

Indeks Persepsi Korupsi Merosot Tajam, Ma’ruf Amin: Memang Biasa Itu Turun Naik

5 Feb 2023 : 23.39 Views 8

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Indeks Persepsi Korupsi Merosot Tajam, Ma’ruf Amin: Memang Biasa Itu Turun Naik

PIKIRAN RAKYAT – Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin ikut tanggapi merosotnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia Tahun 2022 yang turun sebanyak 4 poin. Dia mengatakan turun naik IPK bukanlah hal yang aneh, serta tak lantas menggentarkan upaya Indonesia untuk memberantas akar masalah korupsi.

Betapapun IPK kian menciut, menurut Ma’ruf pemerintahan yang kini berada di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo itu tetap memegang prinsip pemberantasan korupsi.

"Memang biasa itu, kadang turun, naik; tapi yang jelas Pemerintah berkomitmen untuk memberantas korupsi," kata Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Sabtu, 4 Februari 2023.

Ma'ruf Amin memastikan pemerintah akan mengkaji penyebab anjloknya indeks tersebut dengan tiga pendekatan oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) alias lembaga antirasuah.

Baca Juga: Ledakan Dahsyat Terjadi di Cilacap, Satu Orang Dilaporkan Tewas

“KPK sendiri menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendidikan, kemudian juga pencegahan, dan penindakan. Ini secara simultan dilakukan; karena itu, kalau terjadi penurunan (indeks) itu di mana (letaknya)?" ujar dia.

"Melalui pelayanan yang digital, tanpa bertemu langsung, sehingga cepat, mudah, dan tidak ada celah melakukan pungli. Kemudian, kami juga membuat semacam zona integritas di birokrasi, kemudian wilayah bebas korupsi. Jadi, itu semua dalam rangka meminimalkan korupsi," katanya lagi.

Mewujudkan hal itu, Ma’ruf Amin mencatut pendirian Mal Pelayanan Publik (MPP) sebagai bentuk upaya yang disinggung. Nantinya, rakyat akan mendapatkan pelayanan secara cepat dan efektif.

Menurut Wapres RI, sudah diagendakan forum khusus untuk memetakan faktor utama penurunan IPK yang dialami Indonesia tahun lalu.

Baca Juga: BPOM Terbitkan Izin Obat Kanker Perdana Produksi Dalam Negeri

"(Paling turun) Di sisi mana? Jadi, kami bertekad untuk meminimalkan korupsi bagaimana. Kami berharap penindakan lebih kecil karena sudah (diperbaiki) hulunya. Hulu itu dari pendidikan dan pencegahan yang lebih taat," ujar Ma’ruf.

Sebelumnya, berdasarkan data Transparency International Indonesia (TII), IPK Indonesia Tahun 2022 berkurang 4 poin dari asalnya 38 pada 2021 menjadi 34 per akhir 2022.

Dengan IPK itu, Indonesia merupakan peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei. Padahal, di tahun sebelumnya, IPK Indonesia ada di angka 38 dengan peringkat 96.

Jelasnya, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) merupakan pengukuran korupsi sektor publik sebuah negara yang digunakan secara internasional.

Baca Juga: Posisi dan Arah Tempat Tidur yang Baik Menurut Feng Shui, Dipercaya Berpengaruh pada Kesehatan

Delapan sumber data dan penilaian ahli menjadi alat untuk mengukur korupsi sektor publik di 180 negara dan teritori. Skor 0 berarti sangat korup dan skor 100 berarti sangat bersih.

Di ASEAN, Singapura menjadi negara yang dinilai paling tidak korup dengan skor 83, disusul Malaysia pada skor 47, lalu Timor Leste (42), Vietnam (42), Thailand (36), dan Indonesia dengan skor 34.

Di bawah RI, ada Filipina dengan besaran skor 33, Laos (31), Kamboja sebesar 24, juga Myanmar yang hanya memperoleh angka 23.

Di posisi terendah, Somalia mendapat skor 12, sementara Suriah dan Sudan Selatan masing-masing dengan skor 13 serta Venezuela meraih skor 14.

Bukan hanya anjlok, IPK Indonesia lantar menjadi perhatian sebab diketahui lebih rendah dibandingkan Kolombia (39), Lesotho (37), Kazakhstan (36), maupun Sri Langka (36). ***

Sentimen: negatif (99.9%)