Sentimen
Negatif (99%)
5 Feb 2023 : 11.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung

Kasus: Narkoba

Gunung Kerinci Erupsi Sabtu Pagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 200 Meter

5 Feb 2023 : 11.27 Views 9

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Gunung Kerinci Erupsi Sabtu Pagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 200 Meter

PIKIRAN RAKYAT – Gunung Kerinci yang terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi mengalami erupsi pada Sabtu, 4 Februari 2023, pukul 06.46 WIB. Erupsi dikabarkan terjadi selama 1 jam 40 menit.

Gunung tertinggi di pulau Sumatera itu mengalami erupsi dengan kolam abu berwarna kelabu hingga cokelat setinggi 200 meter di atas puncak.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api Kerinci Irwan Safwan, mengatakan, aktivitas erupsi Gunung Kerinci mengeluarkan kolam abu dengan intensitas tebal yang condong ke arah Timur dan Tenggara.

“Ketinggian kolam abu vulkanik mencapai 200 meter di atas puncak,” katanya, Sabtu, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 300 Meter

Saat ini, status Gunung Kerinci berada di level dua (waspada). Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2mm. Dia mengimbau masyarakat untuk tidak mendaki ke puncak gunung setinggi 3.805 mdpl tersebut.

Selain itu, penerbangan di sekitar Gunung Kerinci diimbau dihindari karena ketinggian letusan abu vulkanik berpotensi mengganggu jalur penerbangan.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Dedi Andrizal mengatakan, ada sejumlah kawasan yang terdampak erupsi Gunung Kerinci. Salah satunya di Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh Kerinci yang juga terkena abu erupsi.

“Saya sudah konfirmasi dengan Camat Gunung Tujuh, benar bahwa desa tersebut terdampak tiap kali erupsi tapi masyarakat sudah terbiasa, sehingga masih beraktivitas seperti biasa,” ucapnya.

Baca Juga: Lato-lato Dilarang Masuk Lapas dan Rutan, Kemenkumham Soroti Modus Penyelundupan Narkoba

BPBD setempat mengimbau masyarakat untuk waspada dan selalu memantau informasi mengenai kondisi terkini Gunung Kerinci dari petugas pemantau dan pemerintah.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kerinci, Armanto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengecekan ke wilayah terdampak abu erupsi Gunung Kerinci.

“Tim sedang lakukan pengecekan di daerah terdampak,” katanya.

Dilansir dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung yang terletak pada koordinat 1°41'50"LS dan 101°15'52"BT tercatat telah mengalami 20 kali erupsi sejak kali pertama tahun 1838 hingga 2008.

Letusan pertama terjadi tahun 1838 yang terjadi di kawah pusat. Letusan serupa terjadi pada 1842, dan 1874.

Selanjutnya, sejak 1878 sampai 1908, Gunung Kerinci mengalami letusan freatik di kawah pusat. erupsi freatik atau hydrovolcanic explosions adalah letusan yang terjadi akibat sentuhan magma dengan air, baik dengan air tanah, air laut, air danau, atau air hujan. Kondisi ini mengakibatkan uap bertekanan tinggi.

Erupsi lainnya tercatat pada tahun 1921, 1936, 1937, 1938, 1952, 1960, 1963, 1964, 1967, 1970, 1999, 2002, 2007, dan 2008.

Pada 2023, aktivitas Erupsi kembali terjadi pada kamis, 12 Januari 2023 di mana terjadi aktivitas vulkanik berupa lontaran abu dengan ketinggian sekitar 1.200 meter di atas puncak Gunung Kerinci. Selain melontarkan abu vulkanik, Badan Geologi juga mereka getaran seismic tremor menerus dengan amplitudo maksimal 5 milimeter dominan 3 milimeter.***

Sentimen: negatif (99.7%)