PIKIRAN RAKYAT – Lama tak terdengar, kasus gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak di Indonesia masih terus dikembangkan pihak kepolisian. Indikasi tersangka dari kalangan pemerintahan tengah didalami.

Bareskrim Polri mengemukakan soal dugaan keterlibatan oknum pemerintahan dalam kasus gagal ginjal akut melalui keterangan Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto.

Hal tersebut, kata Pipit diketahui usai pihaknya mengembangkan penyelidikan ke arah rantai pelaku yang saling berkelindan.

"Untuk ke arah tersangka kami sedang dalami dan kami kembangkan. Indikasi (tersangka) dari pemerintah pasti ada tapi sedang kami dalami," ucapnya kepada wartawan, Selasa, 31 Januari 2023.

Baca Juga: Sebut Poin Piagam Koalisi Anies Baswedan Sudah Dibahas, Sudirman Said: Perlu Finalisasi

Pipit menjelaskan, peredaran obat jelas merupakan ranah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga sejumlah pejabat BPOM menjadi subjek pemeriksaan pertama.

Peran BPOM dalam kasus gagal ginjal akut, kata dia diharapkan menjadi pembuka jalan menuju tersangka-tersangka lain yang terlibat.

"Kalau bicara pengawasan ini memang menjadi ranah BPOM. Namun dalam investigasi ini bagaimana peranan BPOM, tentunya kita sedang mendalami," ujar dia.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri tersebut telah menangkap dua buronan kasus gagal ginjal akut dari kalangan korporasi alias perusahaan farmasi di tanah air.

Baca Juga: Tebing 30 Meter Longsor di Bandung Barat, Timpa Dua Bangunan

Para pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) itu kini telah ditangkap, diantaranya ialah Petinggi CV Samudera Chemical berinisial E dan AR.

Direktur Tipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto menambahkan, pihak berwajib juga telah mengamankan dua tersangka lain yaitu, Dirut CV Anugrah Perdana Gemilang berinisial AIG dan Direkturnya AS.

"Penyidik juga menetapkan empat tersangka baik perorangan yang kaitannya dengan korporasi juga," ujar Pipit Rismanto, Senin, 30 Januari 2023, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.

"Kemudian telah dilakukan penahanan walaupun rekan-rekan sudah mengetahui sebelumnya bahwa dua sebelumnya sudah dinyatakan DPO, dan satu minggu yang lalu kita lakukan penangkapan," katanya lagi.

Baca Juga: Hoaks 45 Negara Nyatakan Sigap Bantu Indonesia 'Keroyok' Australia

Pemeriksaan Saksi, Ahli, dan Perusahaan Terdiuga Pelaku Sejauh Ini

Kapolri Jenderal Listyo Sigot Prabowo menyebut tersangka kasus gagal ginjal akut pada anak bertambah. Total kini sudah ada 5 perusahaan yang menjadi tersangka.

Hal itu diungkap Listyo dalam rilis akhir tahun kinerja Polri 2022 di Mabes Polri, Sabtu, 31 Desember 2022.

"Kami telah memeriksa 12 saksi dan 4 ahli, dan menetapkan 5 perusahaan sebagai tersangka," ujarnya, 31 Desember 2022 lalu.

Selain PT Afi Farma, dan CV Chemical Samudera, tiga perusahaan lain yang ditambahkan ke dalam daftar yaitu PT. Tirta Buana Kemindo dan CV Anugerah Perdana Gemilang, dan PT Fari Jaya Pratama. ***