Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Jatinegara
Kasus: penistaan agama
Tokoh Terkait

Rasmus Paludan
Kedubes Swedia di Jakarta Terima Audiensi Massa Aksi Bela Pembakaran Al-Quran
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia menerima permintaan audiensi dari massa aksi yang memprotes pembakaran Al-Quran oleh ekstrimis Swedia-Denmark Rasmus Paludan.
Berdasarkan pantauan Pikiran-Rakyat.com dilokasi sedikitnya ada lima orang perwakilan yang diizinkan masuk untuk melakukan audiensi.
Salah satu dari kelima perwakilan itu adalah Sekretaris Majelis Syuro PA 212, Slamet Ma'arif.
Mereka secara perlahan masuk sembari dikawal oleh Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam.
Baca Juga: 3 Hari Tak Ada Kabar, Pria di Jatinegara Ditemukan Tewas di Tempat Pengisian Ulang Air Galon
"Cukup, cukup lima aja yah. Tenang ada saya kok tenang," ujar Ade mengawal massa untuk audiensi, Senin, 30 Januari 2023.
Hingga saat ini pertemuan antara massa dan pihak Kedubes Swedia sedang berlangsung dan belum diketahui apa yang menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Sebagaimana diketahui massa yang melakukan aksi tergabung dalam Front Persatuan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) maupun PA 212.
Dalam aksinya massa mengecam keras pembakaran tersebut. Menurut massa pembakaran kitab suci umat Islam sebagai penistaan agama.
Baca Juga: Protes Aksi Pembakaran Al-Quran oleh Rasmus Paludan, Kantor Dubes Swedia di Jakarta Dikepung Aksi Demo
"Siap kita membela Al-Quran? Siap. Siap kita menjadi martir untuk Al-Quran? Siap," kata orator aksi dari mobil komando.
Sementara itu petugas kepolisian juga telah memasang kawat berduri dan melakukan pengamanan. Mereka juga melakukan penjagaan ketat bagi massa aksi.
Pembakaran Al-Quran oleh ekstrimis kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan itu memicu amarah masyarakat.
Dia pun berencana melakukan pembakaran Al-Quran setiap Jumat hingga Swedia masuk dalam Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization) atau NATO.
Baca Juga: ChatGPT Mulai Dilarang di Universitas di Prancis, Simak Deretan Negara yang Mengikuti Jalannya
Adapun aksi pembakaran itu dilakukannya sebagai bentuk kekecewaannya kepada Turki yang kekeh menolak Swedia masuk dalam NATO.***
Sentimen: negatif (99.8%)