Reporter: Darul Fatah|

Editor: Darul Fatah|

Kamis 26-01-2023,23:54 WIB

Ilustrasi kursi menteri Kabinet Indonesia Maju. (ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sejumlah kalangan beranggapan isu reshuffle kabinet sekadar menjadi alat mengingatkan lawan politik berkaitan dengan sikap pemerintah.

Terbukti, wacana reshuffle kabinet sempat mereda alias adem ayem.

Tak ada lagi saling serang di antara kubu yang berseberangan.

BACA JUGA:Dharma Jaya Klaim Siapkan 500 Ton Daging untuk Stok Ramadan, Penjara DKI: Harus Dibuktikan!

Namun belakangan ini, isu perombakan dalam Kabinet Indonesia Maju itu justru kembali menguat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberi isyarat berkaitan rumor reshuffle kabinet.

Diketahui, semenjak Partai Nasdem mengumumkan Anies Baswedan jadi calon presiden, tekanan reshuffle kabinet menguat.

Politikus PDIP beramai-ramai meminta tiga menteri Nasdem secara kesatria mundur, bila tidak ingin dicopot Presiden Jokowi.

BACA JUGA:1000 Abrahamic Circles Mengujuk Aksi Pembakaran Musaf Alquran oleh Rasmus Paludan

Dukungan Nasdem ke Anies, dipandang mencederai hati mitra koalisi, terutamanya PDIP.

Presiden Jokowi juga telah melakukan perbincangan serius dengan mitra koalisi, satu diantaranya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Berdasar info yang tersebar, reshuffle kabinet akan dilaksanakan 1 Februari 2023.

Beberapa partai politik seperti PAN dan PPP juga memberi tanggapan.

BACA JUGA:Terungkap! Ternyata Ini Motif Ecky Listiantho Membunuh dan Memutilasi Angela Hindriati

Sumber: