PIKIRAN RAKYAT – Kasus pembunuhan Brigadir J hingga kini masih menjadi sorotan publik. Salah satu terdakwa Kuat Ma’ruf merasa heran terkait isu perselingkuhan yang ditujukan kepada dirinya dengan Putri Candrawathi.

Hal tersebut disampaikan oleh Kuat Ma’ruf melalui nota pembelaan atau pledoi yang dibacakannya.

“Bahkan yang lebih parah, di media sosial saya dituduh selingkuh dengan Ibu Putri,” ujar Kuat Ma’ruf.

“Saya sangat bingung dan sangat tidak percaya atas kejadian ini. Karena bagaimanapun juga saya juga punya anak dan istri yang pasti berdampak pada mereka,” katanya.

Baca Juga: Prediksi Skor Persija vs PSM Makassar di BRI Liga 1: Statistik, Head to Head, dan Susunan Pemain

Sementara itu, pihak penasehat hukum Kuat Ma’ruf menilai bahwa tuduhan perselingkuhan yang diajukan oleh JPU terhadap kliennya hanyalah imajinasi semata.

“Tuduhan perselingkuhan antara saksi Putri Candrawathi dan Korban hanyalah imajinasi picisan Penuntut Umum,” ujar tim penasehat hukum.

Menurut tim penasehat hukum, apa yang dituduhkan oleh JPU tidak beralasan karena alat bukti yang dihadirkan dalam persidangan tidak sesuai dengan keterangan saksi.

Baca Juga: Jadi Tersangka Pembunuhan Berantai di Bekasi, Polisi Ungkap Alasan Dede Solehudin Minum Kopi Beracun

“Karena didasarkan pada alat bukti hasil pemeriksaan test poligraf dan tidak berkesesuaian dengan keterangan Terdakwa dan saksi Susi yang menemukan saksi Putri Candrawathi tergeletak lemas dan tak berdaya akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Korban,” katanya dilansir Pikiran-rakyat.com dari PMJ News.

Selain itu, berdasarkan nota pembelaan yang dibacakan oleh Kuat Ma’ruf mengatakan bahwa Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J merupakan sosok yang baik.

Bahkan mantan ajudan Ferdy Sambo itu pernah membantunya untuk membayar uang sekolah anaknya.

Baca Juga: Kasus Serial Killer Wowon: Jenazah Siti TKW Masih Utuh, Tewas saat Pandemi Covid-19 Sedang Ganas

“Almarhum Yosua juga baik kepada saya. Bahkan saat saya dua tahun tidak bekerja dengan bapak Ferdy Sambo, almarhum Yosua pernah membantu saya dengan rezekinya karena pada saat itu anak saya belum bayar sekolah,” kata Kuat.

Kuat Ma’ruf mengatakan dirinya bukanlah orang sadis yang tega membunuh orang lain, apalagi Brigadir J adalah orang yang dikenalnya baik dan pernah membantunya disaat Kuat berhenti bekerja selama dua tahun dari keluarga Sambo.

“Demi Allah, saya bukan orang sadis, tega, dan tidak punya hati untuk ikut membunuh orang, apalagi orang yang saya kenal baik dan pernah menolong saya,” ujarnya.***