Sentimen
Positif (95%)
22 Jan 2023 : 09.16
Informasi Tambahan

Event: Ibadah Haji

Kab/Kota: Madinah, Jeddah

Tokoh Terkait
Hilman Latief

Hilman Latief

Biaya Ibadah Haji Sudah Disesuaikan Dengan Pemerintah Saudi

22 Jan 2023 : 09.16 Views 26

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Biaya Ibadah Haji Sudah Disesuaikan Dengan Pemerintah Saudi

AKURAT.CO Kementerian Agama menyatakan bahwa usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) telah memperhitungkan penurunan paket layanan haji dari pemerintah Arab Saudi.

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi menurunkan biaya paket layanan haji yakni sekitar 30 persen dari harga yang ditetapkan pada 2022. Paket layanan tersebut seperti layanan dari 8-13 Zulhijjah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) atau Masyair.

"Harganya pada tahun lalu karena alasan pandemi, naik sangat signifikan. Tahun ini alhamdulillah diturunkan. Jadi terkait paket layanan haji di Masyair, hitungan dalam usulan BPIH pemerintah juga turun," jelas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, di Jakarta, Sabtu (21/1/2023).

baca juga:

Tahun lalu, paket layanan haji (Masyair) 2022 sebesar SAR5.656,87. Sementara untuk tahun ini, Kemenag berhasil menegosiasi hingga menjadi SAR4.632,87, turun sekitar SAR1.024 atau 30 persen dengan kurs SAR1=Rp4.012,76 (per 21 Januari 2023).

Hilman mengatakan, dalam usulan BPIH tahun ini pemerintah sudah melakukan penyesuaian harga sesuai yang ditetapkan Saudi. Meski demikian, Kemenag tetap mempertahankan kualitas layanan bagi jemaah di Masyair.

Dia menjelaskan, komponen BPIH tidak hanya paket layanan haji. Komponen biaya haji yang diusulkan pemerintah kepada DPR RI juga mencakup layanan akomodasi, konsumsi dan transportasi selama di Arab Saudi, baik Jeddah, Mekkah maupun Madinah.

"Di luar Masyair, masa tinggal jemaah sekitar 30 hari, baik di Mekkah maupun Madinah. Ini kita siapkan semua layanannya," kata Hilman.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah komponen pesawat, sebab sangat bergantung pada harga avtur. Kendati demikian, usulan pemerintah terkait BPIH belum final dan bisa berubah.

"Usulan pemerintah terkait BPIH 1444 Hijriah itu belum final karena terbuka untuk dibahas bersama dengan Komisi VIII DPR. Semoga kita bisa mendapatkan rumusan yang paling pas terkait biaya haji tahun ini," jelas Hilman.

Diketahui, dalam rapat bersama Komisi VIII DPR, Kemenag mengusulkan rerata biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi sebesar Rp69.193.733 per orang.

Rerata Bipih yang diusulkan mencakup 70 persen dari rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang diusulkan Rp98.893.909 per orang atau meningkat Rp514.888 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

BPIH tahun 2022 nilainya Rp98.379.021 per orang dengan komposisi Bipih sebesar Rp39.886.009 (40,54 persen) dan Rp58.493.012 (59,46 persen) dari nilai manfaat pengelolaan dana haji.

Sedangkan BPIH yang diusulkan tahun 2023 nilainya Rp98.893.909 per orang, yang terdiri atas Bipih sebesar Rp69.193.734 (70 persen) dan alokasi dari nilai manfaat pengelolaan dana haji Rp29.700.175 (30 persen).

Hilman menambahkan, kenaikan Bipih yang harus dibayarkan jemaah terjadi karena perubahan skema prosentase komponen Bipih dan nilai manfaat. Pemerintah mengajukan komposisi 70 persen Bipih dan 30 persen nilai manfaat demi keberlangsungan dana haji.

"Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar nilai manfaat yang menjadi hak seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk yang masih mengantre keberangkatan tidak tergerus habis," imbuhnya.

Sentimen: positif (95.5%)