Sentimen
Negatif (100%)
21 Jan 2023 : 17.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Wuhan

Kasus: mayat, covid-19

Arus Mudik Sambut Imlek di China jadi yang Teramai Sejak Pandemi, Lonjakan Covid-19 Mengintai

21 Jan 2023 : 17.29 Views 11

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Arus Mudik Sambut Imlek di China jadi yang Teramai Sejak Pandemi, Lonjakan Covid-19 Mengintai

AKURAT.CO Warga di seluruh China memadati kereta dan bus dalam satu hari mudik teramainya setelah beberapa tahun, pada Jumat (20/1) dalam menyambut Imlek. Di sisi lain, Covid-19 dikhawatirkan mengintai dan menyebabkan lonjakan baru.

Dilansir dari Reuters, Wakil Perdana Menteri Sun Chinlan justru meyakinkan tingkat virus tersebut relatif rendah. Senada dengan Sun, otoritas kesehatan menyatakan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit dan yang kondisinya kritis menurun.

Namun, banyak yang meragukan laporan resmi China setelah pencabutan kebijakan nol-Covid membuat rumah sakit dan rumah duka kewalahan.

baca juga:

Pencabutan kebijakan itu, setelah diprotes keras oleh warga, menyebabkan Covid-19 di luar kendali. Setelahnya, Covid-19 pun merajalela terhadap populasi 1,4 miliar jiwa, meski sebagian besar telah terlindung dari penyakit ini sejak muncul di kota Wuhan pada akhir 2019.

Menurut perkiraan sejumlah ahli, lebih dari 1 juta orang akan meregang nyawa akibat Covid-19 di China tahun ini. Perusahaan data kesehatan di Inggris, Airfinity, pun memperkirakan kematian akibat Covid-19 dapat mencapai 36 ribu sehari pekan depan.

REUTERS

"Baru-baru ini, keseluruhan pandemi di negara ini berada di tingkat yang relatif rendah. Jumlah pasien kritis di rumah sakit terus menurun, meski misi penyelamatan masih berat," klaim Sun.

Ia menyampaikannya pada malam hari saat arus mudik sedang ramai-ramainya sejak dimulainya pandemi. Jutaan penduduk kota pulang kampung untuk merayakan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada Sabtu (21/1).

Lebih dari 2 miliar perjalanan diprediksi akan berlangsung di seluruh China dari 7 Januari hingga 15 Februari.

REUTERS

Sementara itu, regulator internet China memperingatkan akan menyensor segala 'hoaks' soal penyebaran virus karena dapat menyebabkan sentimen 'suram' selama perayaan Tahun Baru Imlek.

Pengeluaran rumah duka untuk barang-barang, mulai dari kantong mayat hingga oven kremasi, telah meningkat di banyak provinsi, menurut dokumen, Ini menjadi salah satu indikasi jumlah kematian akibat Covid-19.

China mengakui hampir 60 ribu penderita Covid meninggal di rumah sakit pada 8 Desember hingga 12 Januari. Namun, angka tersebut belum termasuk mereka yang meninggal di rumah. Beberapa dokter pun mengaku disarankan untuk tak mencantumkan Covid-19 pada sertifikat kematian.

Menurut laporan WHO pada Kamis (19/1), China melaporkan lonjakan besar dalam rawat inap Covid-19 selama sepekan hingga 15 Januari ke level tertinggi sejak pandemi dimulai. Rawat inap naik 70 persen pada pekan sebelumnya menjadi 63.307, kutip WHO dari informasi yang disampaikan Beijing.

Namun, dalam konferensi pers di hari yang sama, otoritas kesehatan China menyatakan jumlah pasien Covid-19 yang melapor ke rumah sakit telah mencapai puncaknya. Jumlah orang yang dirawat dengan kondisi kritis pada 17 Januari pun lebih rendah 40 persen dibandingkan dengan puncaknya pada 5 Januari.[]

Sentimen: negatif (100%)