Sentimen
Positif (79%)
20 Jan 2023 : 18.22
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Seoul

Kasus: kebakaran

'Neraka' Muncul di Daerah Kumuh 'Banjiha' di Seoul, Kobaran Api Besar Paksa 500 Warga Mengungsi

20 Jan 2023 : 18.22 Views 15

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

'Neraka' Muncul di Daerah Kumuh 'Banjiha' di Seoul, Kobaran Api Besar Paksa 500 Warga Mengungsi

AKURAT.CO Kebakaran besar telah menciptakan 'neraka' di sebuah daerah kumuh di Seoul, Korea Selatan (Korsel), membuat ratusan orang mengungsi dari sana.

Kebakaran itu terjadi pada Jumat (20/1) di Desa Guryong, yang  dikenal sebagai salah satu daerah kumuh terakhir yang tersisa di ibukota. Api berkobar sekitar pukul 6.28 pagi waktu setempat di distrik keempat di desa, kata Shin Yong-ho, seorang pejabat Stasiun Pemadam Kebakaran Gangnam, dalam pengarahannya di televisi. Responden pertama tiba di lokasi sekitar lima menit kemudian.

Akibat kebakaran itu, sekitar 500 orang terpaksa dievakuasi dari rumah-rumah mereka. Namun, sejauh ini, belum ada kematian atau kasus cedera yang dilaporkan.

baca juga: Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat berkumpul di lokasi kebakaran di desa Guryong di Seoul, Korsel, Jumat (20/1)-Ahn Young-joon/AP

Sekitar 60 rumah diyakini telah terbakar, kata Shin, menambahkan sebagian besar struktur bangunan terbuat dari panel kayu lapis vinil.

Gambar-gambar kebakaran di Seoul beredar dengan cepat di media sosial, dengan rekaman menunjukkan api melahap apa yang tampak seperti deretan rumah. Kepulan asap hitam tebal terlihat menggantung di atas daerah kumuh saat sirene meraung di dekatnya.

Lebih dari 800 personel tanggapan telah dikerahkan, termasuk petugas pemadam kebakaran, polisi dan pegawai pemerintah. Sementara 10 helikopter dikirim untuk membantu tanggapan, kata Shin.

Saat kebakaran terjadi, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol tengah berada di Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia. Ia telah diberitahu tentang insiden tersebut, dan telah memerintahkan pihak berwenang untuk segera memobilisasi 'semua personel dan peralatan yang tersedia'.

Yoon juga telah meminta pemerintah daerah untuk mengevakuasi warga dan memastikan keselamatan petugas penyelamat, kata kantornya.

-Parasite-

Pemandangan bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi di menara Gangnam di sebelah desa Guryong di Seoul, Korsel, pada 24 November 2020-Jean Chung/Bloomberg/Getty Images

Pihak berwenang telah lama memperingatkan bahwa penduduk Guryong berada pada risiko bencana tertentu. Di situs webnya pada 2019, pemerintah Gangnam menulis bahwa daerah  kumuh itu 'rentan terhadap kebakaran'.

Area itu juga dilanda banjir besar Agustus lalu, ketika rekor curah hujan menewaskan sedikitnya 13 orang di Seoul. Saat itu, beberapa penduduk sampai terjebak di dalam rumah bawah tanah , yang dikenal sebagai 'banjiha', yang seperti digambarkan dalam film 'Parasite'.

Di Korsel, perkampungan kumuh Guryong telah lama dipandang sebagai simbol kesenjangan antara si kaya dan miskin. Sementara, diketahui, Korsel adalah ekonomi terbesar keempat di Asia.

Daerah kumuh itu menjadi bagian dari distrik Gangnam yang kaya dan gemerlap, yang terkenal melalui lagu Psy tahun 2012 'Gangnam Style'. Gangnam terkadang juga dijuluki Beverly Hills-nya Seoul.

Ironisnya, bangunan apartemen bertingkat tinggi Gangnam terletak hanya kurang dari satu kilometer dari gubuk suram Guryong. Di sana, banyak warga tinggal di perumahan darurat sempit, yang dibangun dari bahan seperti kayu dan besi.

Memang ada rencana untuk membangun kembali kawasan tersebut, yang prosesnya berlangsung setidaknya satu dekade. Namun, banyak proposal telah tersendat karena ketidaksepakatan antara badan pemerintahan lokal dan negosiasi mengenai kompensasi lahan.

Upaya tersebut, bagaimanapun, sedang berlangsung. Sebanyak 406 rumah tangga, atau lebih dari sepertiga populasi daerah kumuh, telah direlokasi pada 2019, menurut situs web pemerintah Gangnam. Sementara lebih dari 1.000 penduduk masih tinggal di sana, kata pejabat Gangnam pada Jumat.

Mei lalu, pemerintah distrik membagikan lebih banyak rencana relokasi. Seorang pejabat setempat mengatakan bahwa tanah tersebut akan diubah menjadi 'kompleks perumahan mewah yang ramah lingkungan'.

Pihak berwenang kini tengah bekerja untuk membantu merelokasi sekitar 1.500 rumah tangga yang tinggal di gubuk-gubuk di tiga daerah kumuh utama. Ini termasuk Guryong, ke perumahan umum, kata pemerintah Seoul dalam rilis berita November lalu.

Otoritas menambahkan bahwa Seoul pada akhirnya bertujuan untuk 'menghilangkan tempat tinggal yang tidak normal seperti gubuk dan rumah vinil', CNN melaporkan.[]

Sentimen: positif (79.9%)