AKURAT.CO, Duta Besar Indonesia untuk Italia, Muhammad Prakosa, meninggal dunia. Muhammad Prakosa menghembuskan nafas terakhirnya di Roma pada Selasa (17/1/2023) pukul 10.55 waktu setempat.

"Telah meninggal dunia Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Italia merangkap Malta, Siprus, San Marino serta FAO, IFAD, WFP, dan UNIDROIT, Dr. Muhammad Prakosa pada usia 62 tahun 10 bulan," demikian pernyataan KBRI Roma.

Kabar duka kepergian Muhammad Prakosa juga disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Kemenlu menyampaikan belasungkawa.

baca juga:

"Teriring doa semoga almarhum husnul khotimah, diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan. Aamiin YRA,"kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah.

Profil Muhammad Prakosa

Lahir di Yogyakarta, 4 Maret 1960, Muhammad Prakosa menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia merangkap Malta, Siprus, San Marino serta FAO, IFAD, WFP, dan UNIDROIT sejak 2021.

Prakosa lulusan tahun 1982 dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, kemudian meraih gelar doktor di bidang Resource Economics and Policy dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1994.

Semasa kuliah di UGM, Prakosa aktif di organisasi di antaranya menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (1980–1982), dan Ketua Badan Koordinasi Kemahasiswaan UGM (1980–1982).

Prakosa kecil menghabiskan waktu di Abepura, Jayapura. Dia mengenyam sekolah dasar di SD Negeri Apepura tahun 1965–1971, kemudian sekolah di SMPN Apepura pada 1971–1974. Prakosa lalu kembali ke kampung halaman, menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Yogyakarta, 1974–1977.

Prakosa dikenal juga sebagai politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ketua DPP PDIP masa bakti 2006–2015 ini pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian di era Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid-Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri dari 29 Oktober 1999 hingga 23 Agustus 2000.

Karir Prakosa sebagai menteri berlanjut ketika Megawati Soekarnoputri menjadi presiden. Dia terpilih menjadi Menteri Kehutanan pada Kabinet Gotong Royong dengan masa menjabat terhitung sejak 10 Agustus 2001 hingga 20 Oktober 2004.

Prakosa tercatat menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PDIP. Dia aktif menjadi politisi Senayan selama dua periode, yakni 2009–2021.

Muhammad Prakosa pernah menulis buku tentang hutan yang diberi nama Renjana Kebijakan Hutan. Jauh sebelum menjadi dubes, Prakosa tercatat pernah menjadi dosen di Universitas Bengkulu (1987–2008), Kepala Seksi Evaluasi dan Minitoring Proyek, Biro Perencanaan Departemen Kehutanan (1985–1987), Kepala Sub Dinas Rehabilitasi Hutan, Dinas Provinsi Daerah Tingkat 1 NTT (1984–1985), serta pimpinan proyek reboisasi hutan Dinas Kehutanan Provensi Daerah Tingkat I NTT (1982–1984).[]