Sentimen
Netral (99%)
17 Jan 2023 : 22.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta

ARTJOG 2023 Digelar Juni - Agustus, Motifnya 'Lamaran'

17 Jan 2023 : 22.06 Views 15

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

ARTJOG 2023 Digelar Juni - Agustus, Motifnya 'Lamaran'

YOGYA - ARTJOG 2023 akan berlangsung mulai 30 Juni - 27 Agustus 2023 di Jogja National Museum, Yogyakarta, dan dikurasi bersama oleh kurator dan penulis Hendro Wiyanto (tinggal di Jakarta), dan seniman Nadiah Bamadhaj (lahir di Malaysia, dan tinggal di Yogyakarta).

Managing Director ARTJOG Heri Pemad dalam sambutannya mengatakan,  program ARTJOG 2023 tidak terlalu berbeda dari tahun lalu, namun tentu banyak pembaruan yang disupport teman seniman dengan ide – ide briliannya.

"Tahun ini kita menghadirkan kembali tradisi ARTJOG dengan menyelenggarakan sosialisasi tema. Tahun ini kita ada 2 kurator baru dengan tema Motif dan Lamaran ini yaitu Hendro Wiyanto yang bakal menjadi kurator ARTJOG 3 tahun kedepan, dan Nadiah Bamadhaj,” jelas Heri Pemad.

ARTJOG 2023 akan menaungi satu seniman komisi, berbagai seniman undangan, dan membuka kesempatan berpartisipasi melalui panggilan terbuka bagi seniman muda di bawah 35 tahun dan anak-anak dari usia 6 hingga 15 tahun.

Selain itu, beberapa program pendamping juga akan diadakan, seperti tur kuratorial, pertemuan dengan seniman, pementasan pertunjukan, peluncuran buku, lokakarya, dan kegiatan untuk anak-anak.

ARTJOG 2023 mengusung tema Motif: Lamaran. Motif bermaksud memadukan ide-ide pola karya para seniman, sekaligus mengajak mereka untuk mengungkapkan maksud dan motivasi di balik karya-karya mereka.

Lamaran adalah metodologi tim kuratorial dalam melakukan pendekatan dan pengembangan motivasi dan praktik berkesenian melalui pertemuan, diskusi, dan silaturahmi dengan seniman.

Selain metodologi melamar seniman tersebut, ARTJOG 2023 juga akan mengajak para seniman untuk membaca karya-karya pilihan penulis Sanento Yuliman, Danarto, dan Toeti Heraty, serta menanggapi unsur-unsur tulisan dari ketiga kanon Indonesia tersebut.

Para penulis ini mengungkapkan berbagai elemen yang dapat ditanggapi oleh para seniman. Sanento Yuliman mengungkapkan gejolak emosinya dalam bentuk puisinya yang kuat, Laut (1967). Danarto mengungkapkan absurditas dan humor dalam teksnya Abracadabra (1974), dan Toeti Heraty menulis artikel berjudul Misteri (1983) di mana dia mengomentari pendekatan kritik seni.

Tim kurator menetapkan sebuah lamaran bagi para seniman pada program panggilan terbuka untuk mendalami unsur-unsur sejarah tekstual Indonesia di atas.

ARTJOG 2023 ingin menghadirkan sebuah pengalaman khusus kepada penontonnya yang lahir dari proses interaksi dan komunikasi antara kurator dan seniman, yang disebut lamaran. Hal ini pada akhirnya akan dikomunikasikan kepada publik dalam bentuk karya seni yang diolah dan dikelola dengan sungguh-sungguh. (Kn)

Sentimen: netral (99.1%)