Sentimen
Negatif (80%)
15 Jan 2023 : 00.22
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta

Tokoh Terkait
Sugeng Arianto

Sugeng Arianto

Degradasi Lahan Pertanian di DIY Semakin Besar

15 Jan 2023 : 00.22 Views 14

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Degradasi Lahan Pertanian di DIY Semakin Besar

Krjogja.com - YOGYA - Alih fungsi lahan atau degradasi lahan pertanian di DIY semakin besar, hal ini tentunya berdampak pada sektor pertanian. Diharapkan ada solusi terkait dengan berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian di DIY yang semakin tinggi.

"Alih fungsi lahan pertanian di DIY cukup tinggi setiap tahunnya, ini menjadi perhatian DPKP DIY guna mencari solusi bersama untuk mengatasi permasalahan pertanian DIY," tandas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto di Yogyakarta, Rabu (11/01/2023).

Kepala BPS DIY Sugeng Arianto mengatakan alih fungsi lahan di DIY akibat pembangunan infrastruktur tanpa memperhatikan dampak kesehatan lingkungan ternyata menimbulkan dampak yang luas. Perlu solusi riil dari negara selain bertindak saat terjadi bencana dan melakukan upaya antisipasi pra bencana.

"Adanya keluhan ketika hujan datang lingkungan sekitar akan banjir dan krisis air bersih.Kawasan yang menjadi resapan air dengan berbagai tanaman dan pohon perlu dipertahankan tidak boleh menjadi pemukiman yang dapat merusak fungsinya," ujarnya.

Baca juga :

Sugeng menyampaikan dampak pembangunan infrastruktur dapat diidentifikasi secara langsung, sehingga dapat dilakukan mitigasi secara cepat, misalnya berupa pemindahan penduduk. Berkaitan dengan luasnya lahan pertanian terdampak pembangunan infrastruktur, maka sebaiknya perlu dilakukan evaluasi menyeluruh kembali terhadap pelaksanaan program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

"Kendala utama penyebab tidak lancarnya pelaksanaan LP2B harus menjadi fokus perhatian, sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan. Dengan demikian lahan pertanian tidak terus tergerus dan selanjutnya daerah menjadi mandiri secara pangan," imbuhnya. (Ira)

Sentimen: negatif (80%)