LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Terdakwa obstruction of justice atau perintangan penyidikan atas kasus pembunuhan Brigadir J, Arif Rachman Arifin akhirnya buka suara soal sosok yang menghalangi Putri Candrawati untuk cerita soal peristiwa di Magelang.

Kabarnya di Magelang Putri Candrawati mengalami dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J.

Namun hingga kini dugaan pelecehan seksual di Magelang yang dialami Putri Candrawati masih menjadi tanda tanya besar publik.

Baca Juga: Pengumuman Hasil Tes Tulis PPS Pemilu 2024 Digelar 12–14 Januari 2023, Cek Contoh Soal Wawancara

Sebelumnya, Putri Candrawati sudah menjalani beberapa kali persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Dalam persidangan tersebut ia menceritakan soal kronologi kejadian pembunuhan Brigadir J hingga peristiwa yang dialami Putri.

Terkait peristiwa di Magelang, Arif Rachman Arifin mengaku bahwa Putri sempat dihalang-halangi oleh Ferdy Sambo untuk menceritakannya ke publik.

Pengakuan tersebut mulai terungkap setelah Arif menjawab pertanyaan dari hakim.

Baca Juga: Putri Candrawati Sering Berzina Usai Masa Lalunya Dibongkar ART, Cek Faktanya

Saat itu, hakim menanyakan kepada Arif apa yang terjadi saat ia mendatangi Rumah Saguling pada 10 Juli 2022.

“Semua tadi mulai dari rangkaian awal ke RS Kramat Jati, ke atas ditegur, pada malam itu dilakukan pemeriksaan. Maka saya tanya, yang cerita gamblang itu PC atau FS?” tanya hakim.

Arif kemudian menjelaskan secara singkat apa yang saat itu terjadi.

“Awal mula Bu PC mau cerita peristiwa Magelang, tapi Pak FS ‘udah, udah mah cerita aja yang sampai ke Duren Tiga’, akhirnya Bu PC cerita dia nyampe di rumah, masuk rumah, masuk kamar kemudian bu PC ganti baju, mandi dulu kalau ngga salah baru ganti baju, terus katanya datang Yosua,” kata Arif.

Baca Juga: Malaysia Open 2023: Dejan/Gloria Bikin Kejutan, Melaju ke Semifinal Tantang Wakil China

Lebih lanjut Ketua Majelis Hakim kembali menanyakan kepada Arif apakah merasakan ada hal yang janggal atau tidak.

"Sampai di situ saudara tidak ada kecurigaan sama sekali?” kata hakim.

Arif mengaku bahwa dirinya tidak curiga dengan apa yang terjadi di Magelang terutama saat Putri Candrawati menangis.

“Ngga ada Yang Mulia. Terus terang Yang Mulia, saya ngeliat kondisi saat itu, beliau berdua kan pimpinan saya, saya juga kasihan melihat kondisinya saat itu, karena saya gak pernah melihat Bu PC dan Pak FS nangis-nangis seperti itu, jadi saya juga ikut terharu Yang Mulia, bahkan mikir kok tega ada yang berbuat begini sama istri pimpinan saat itu,” kata Arif.***