Sentimen
Positif (99%)
14 Jan 2023 : 11.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pasuruan

Petani Kabupaten Pasuruan Sesalkan Pupuk Subsidi Langka

14 Jan 2023 : 11.12 Views 16

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Petani Kabupaten Pasuruan Sesalkan Pupuk Subsidi Langka

Pasuruan (beritajatim.com) – Setiap kali musim tanam persoalan pupuk menjadi keluhan petani di Pasuruan. Lagi-lagi petani teriak lantaran pupuk subsidi sulit untuk didapatkan.

Sulitnya memperoleh pupuk subsidi, para petani pun terpaksa membeli pupuk non subsidi. Akibatnya petani merogoh kantong lebih dalam guna membeli pupuk.

Selamet salah seorang petani asal Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan mengeluhkan kondisi pupuk subsidi sangat sulit diperoleh. Padahal petani sedang membutuhkan pupuk karena dalam masa musim tanam.

“Petani sedang butuh pupuk. Tapi pupuk subsidi sulit untuk didapatkan sehingga petani mau tidak mau membeli pupuk non subsidi,” kata Selamet.

Terdapat dua jenis pupuk subsidi yang langkah, diantaranya yakni pupuk subsidi urea dan phonska. Selain langkahnya pupuk, persoalan lain yang dikeluhkan petani, yakni penebusan pupuk subsidi tetap saja digandeng dengan pupuk non subsidi.

“Dua lupuk subsidi yangblangkah ini merupakan pupuk jenis urea dan phonska. Mahalnya harga pupuk non subsidi membuat petani menjerit,” keluhnya.

Menurutnya perihal pupuk ini terlalu banyak aturan sehingga petani kebingungan. Selain itu, harga pupuk yang mahal tak sebanding dengan hasil pertanian yang harganya murah. Sehingga mengakibatkan petani di Kabupaten Pasuruan merugi.

“Ini tidak seimbang sehingga tidak pernah akan terwujud swasembada pangan. Impor beras dari luar negeri, orang asing yang untung,” sentilnya.

Serupa juga dialami petani di Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Sunarti. Ia mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Kelangkaan pupuk sudah terjadi hampir satu bulan.

Untuk pupuk non subsidi banyak beredar. Sehingga tidak ada pilihan lain, terpaksa petani membeli pupuk non subsidi, meskipun harga tinggi.

“Sudah sebulan ini petani kelimpungan mendapatkan pupuk subsidi. Alternatifnya membeli non subsidi, mau tidak mau,” ucapnya.

Seharusnya persoalan pupuk menjadi mudah dan tidak langka di kalangan petani. Karena intensitas pembangunan semakin menanjak, valensi pupuk semakin bertambah banyak dan tersedia akibat dari alih fungsi lahan pertanian.

Sunarti berharap dengan mudahnya mendapatkan pupuk para petani tidak akan bosan bertani. Sehingga kesejahteraan petani akan lebih stabil .

“Jika pupuk di Pasuruan ini stabil, petani tidak akan bosan bertani, dan kesejahteraan petani akan stabil. Jika kondisinya seperti ini terus menerus, akibatnya banyak lahan pertanian yang tidak produktif diakibatkan keberadaan pupuk yang semakin langka,” tutup Sunarti. (ada/ted)

Sentimen: positif (99.6%)