Sentimen
Positif (79%)
12 Jan 2023 : 18.14
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kasus: kejahatan siber

Awas! Industri Kesehatan Berpotensi Jadi Sasaran Empuk Kejahatan Siber di 2023 Kamis, 12/01/2023, 18:14 WIB

12 Jan 2023 : 18.14 Views 11

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Awas! Industri Kesehatan Berpotensi Jadi Sasaran Empuk Kejahatan Siber di 2023
Kamis, 12/01/2023, 18:14 WIB

Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri kesehatan berpotensi menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan siber pada 2023.

Pasalnya, akselerasi digital memungkinkan berbagai kapabilitas baru dalam industri kesehatan, seperti layanan kesehatan virtual dan diagnosa jarak jauh. Sementara prevalensi sistem lama dan data yang sensitif menarik perhatian para kejahatan siber. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian lebih terkait keamanan siber pada industri ini.

"Memastikan keamanan siber pada perangkat medis yang terhubung akan menjadi sangat penting bagi keselamatan pasien," kata Ian Lim, Field Chief Security Office APAC Palo Alto Networks, saat media briefing, Kamis (12/1/2023).

Baca Juga: Kerentanan Siber Bakal Makin Melonjak Seiring dengan Pertumbuhan 5G

Dia menjelaskan pihaknya melihat pertumbuhan aplikasi pelacakan, pemindai kesehatan yang terkoneksi, telemedicine, dan lain sebagainya pada era pandemi. Hal ini turut memancing aksi dari para penyerang siber untuk mengganggu fungsi penting dalam industri kesehatan demi mendapatkan keuntungan.

Selain itu, tren adopsi IoT pada industri medis juga meningkat. Evaluasi Palo Alto Networks baru-baru ini mengungkapkan 75% pompa infus medis yang dipindai memiliki celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang.

Untuk itu, perlu adanya perluasan mandat departemen yang menangani keamanan siber untuk memasukkan pengamatan IoT dan OT medis.

Pengamanan perangkat medis juga perlu dilengkapi dengan pengamanan data dan catatan kesehatan digital pasien, jelas Ian. Selain mencuri data, penyerang siber juga dapat mengenkripsi data dengan ramsomware. "Sehingga dapat menyebabkan masalah di fasilitas kesehatan yang dapat membahayakan jiwa pasien."

Baca Juga: Gubernur Koster Perjuangkan Peternakan Sapi Ras Bali ke Pemerintah Pusat

Sentimen: positif (79.5%)