Bojonegoro (beritajatum.com) – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro Sukur Priyanto mendukung dan akan mengawal terus perjuangan para pedagang Pasar Kota Bojonegoro yang menolak direlokasi ke Pasar Banjarejo 2 atau disebut Pasar Wisata.

“Saya memastikan secara pribadi dan semoga mendapat dukungan dari fraksi Demokrat akan berada di posisi back up pedagang untuk menolak pemindahan ke pasar wisata,” ujar Sukur, Kamis (27/1/2022).

Salah satu upaya yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah berkirim surat kepada Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah secara kelembagaan. Hal itu esuai dengan hasil risalah rapat audiensi dengan para pedagang pasar dan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro.

“Tetapi ketua DPRD keberatan untuk menandatangani itu. Saya tidak tahu argumennya apa tidak mau menandatangani surat itu,” tegasnya.

Sukur menegaskan, meskipun Ketua DPRD Bojonegoro Imam Sholikin tidak mau tanda tangan untuk kirim surat kepada bupati, tetapi risalah rapat mengatakan bahwa hasil audiensi dengan para pedagang pasar, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro, mengamanatkan bahwa harus berkirim surat kepada bupati sampai proses ini selesai.

“Jika memang ketua tidak mau menandatangani, maka hasil risalah ini saya copy, dan yang akan disampaikan kepada bupati,” terangnya.

Sukur bercerita, bahwa awalnya pembangunan Pasar Banjarejo 2 tersebut, disetujui karena dalam perencanaan tidak ada penjelasan tentang rencana pemindahan dari pedagang Pasar Kota Bojonegoro. “Sehingga itu yang menjadi alasan DPRD menyetujui pembangunan pasar wisata tersebut,” pungkasnya.

Politisi Partai Demokrat itu berharap, para pemimpin seharusnya dalam membuat kebijakan tidak hanya memikirkan dari satu sisi, misalnya rencana pembangunan pasar yang akan dibangun ruang terbuka hijau. Tetapi juga mempertimbangkan banyak faktor, termasuk menjaga hati dan perasaan rakyat. “Dalam waktu dekat kami akan upayakan untuk penggeseran pembangunan RTLH,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro Imam Sholikin saat dihubungi jurnalis beritajatim.com melalui pesan singkat belum mendapat respon hingga berita ini ditulis pada 15.45 WIB. [lus/kun]