Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Malang, Yogyakarta, Sleman
Munir Kahar Gelar Pameran 'Collective Vibration' di Studio Kalahan
Krjogja.com
Jenis Media: News

PAMERAN tunggal bertajuk 'Collective Vibration' hasil kreasi perupa Munir Kahar di Studio Kalahan Jalan Sidoarum-Gamping No 50, Mejing Kidul, Ambarketawang, Kapanewon Gamping Sleman, memajang 25 karya seni rupa kontemporer berupa 7 lukisan, dan selebihnya drawing serta seni instalasi. Pembukaan pameran dibuka oleh Prof M Dwi Marianto MFA PhD (dosen ISI Yogyakarta dan kurator seni rupa), dan penulis Faisal Kamandobat, dilaksanakan di Studio Kalahan, Selasa (3/1) malam. Pameran digelar hingga 10 Januari 2023.
Pembukaan pameran tersebut, ditampilkan musik kontemporer bersama musikus Dimawan Krisnowo Adji, Andy Amrullah, Wahono Simbah, Wibowo (Master Gamelan) dan Munir Kahar. Pameran ini masih berlangsung sampai Selasa (10/1) mendatang terbuka untuk umum.
Bagi Dwi Maryanto, senang dipercaya membuka pameran seni rupa bertajuk 'Collective Vibration' karya Munir. Sekitar tahun 1998, telah bersahabat tokoh penari kontemporer Yogya Ben Suharto. Beliau berkata, coba perhatikan instrumen gamelan, semua boleh berhenti.
Namun hanya satu, alat musik gamelan gender yang tidak boleh berhenti. Karena gamelan gender sebagai sumber nada mengandung enerji vibrasi. "Ben Suharto bilang ketika gender itu, berhenti dalang akan kehilangan nada dan vibrasi. Pameran tunggal karya perupa Munir Kahar yang kini tinggal di Amerika Serikat, tema Collective Vibration, ada relevansinya dengan gamelan gender," tutur Dwi Marianto.
Munir Kahar mengungkapkan, bahwa pameran ini dengan modal semangat gotongroyong dan hanya mempunyai beberapa karya seni rupa. Kebetulan 7 karya lukisan. Artinya, sebagai sebagai orang Jawa hitungan tuju yaitu pinuju. Kemudian ditambah memajang sejumlah karya seni rupa. Sebenarnya, rencana pameran bertiga, antara lain dengan perupa Yogyakarta Samuel Indratma.
"Hanya saja, pada perkembangannya, perupa Samuel Indratma, menyarankan lebih baik saya pameran tunggal. Pameran ini, saya momentum kula nuwun (permisi) dengan teman-teman perupa Yogyakarta. Setidaknya, saya masih tetap konsisten berprofesi menjadi perupa dan sekaligus tetap menggeluti di jalur musik eksperimen. Bahkan saya, juga berkolaborasi bermain gamelan dimainkan seniman yang tergabung dalam kelompok musik gamelan di Amerika Serikat. Saya menangis, terharu ketika dimainkan kelompok musik di Amerika yang mampu menabuh gamelan," papar Munir Kahar, aseli Malang.
Perupa Heri Dono, dan pemilik Studio Kalahan menjelaskan, pada prinsipnya Studio Kalahan ini, selain sebagai studio kerja dan koleksi karya seni rupa, juga menyelenggarakan kegiatan seni budaya termasuk seni rupa, dan terbuka untuk seniman yang ingin bermitra untuk menggelar pameran. Termasuk, perupa Munir Kahar yang puluhan tahun tinggal di Amerika Serikat, teman lama ketika tahun 1980, kuliah di ASRI Yogyakarta. "Karena itu, ketika Munir Kahar datang di Yogyakarta, muncul gagasan untuk melakukan pameran di Studio Kalahan ini," tutur Hero Dono.
Faisal Kamandobat menyebutkan, bahwa kepergian Munir Kahar ke Amerika Serikat yang terjadi di masa transisi politik Indonesia, merupakan miniatur dari manusia Indonesia dalam mempertahankan diri di tengah berbagai paksaan yang menghancurkan nilai-nilai budayanya. Terutama harmini dan kolektivitas sosial bersumber dari tradisi bisa bertahan, berkembang jika masyarakatnya diberi kesempatan dan kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas kreatif dan produktif. "Di Amerika Serikat, Munir Kahar tinggal di negara bagian Minnesota yang terkenal dengan hasil hutan, pertanian dan keindahan alam. Bahkan telah mengingatkan kota Malang, tempat kelahiran Munir Kahar," jelasnya.
Faisal memaparkan, berbagai usaha yang dilakukan Munir Kahar bersama teman-temanya di Minnesota seperti membuka galeri untuk pameran para rupa, membuat kelompok musik, mengajar di berbagai tempat, mengikuti banyak festival dan melaksanakan amal untuk kegiatan seni budaya. Berbagai aktivitas tersebut, bukan sekadar menunjukkan kecakapan Munir Kahar dalam beradaptasi di lingkungan baru, namun ikut menjadi individu penuh inisiatif demi menghidupkan dinamika seni di kota Minnesota. Dikatakan Faisal, ketika Munir
Kahar datang di Indonesia terutama di Yogyakarta, melakukan pameran tunggal 'Collective Vibration' dan pentas seni musik kontemporer berkolaborasi dengan seniman musik Yogya di Studio Kalahan Gamping, merupakan salah satu etalase seni kontemporer yang dibangun sahabatnya perupa Heri Dono.
Pameran ini, sekaligus menjadi perjumpaan dan pertukaran antarkelompok seniman berbagai genre, daerah dan bangsa dalam mengembangkan semangat kebersamaan. Semangat tersebut, relevan dengan zaman yang sedang membutuhkan banyak kolaborasi dan jaringan antarsektor demi memudahkan berbagai inovasi untuk mencapai masayarakat yang lebih manusiaawi. "Semangat itu, juga sangat diperlukan demi menjaga seni dan budaya sebagai wahana silaturahmi antarbangsa di tengah dinamika politik, ekonomi dunia sedang mencari keseimbangan di saat perubahan yang menimbulkan berbagai ketegangan di beberapa kawasan. Untuk itu, Collective Vibartion bukan hanya perlu dilaksanakan, namun juga sangat penting dirayakan bersama," kata Faisal. (Cil)
Sentimen: positif (100%)