Aribowo menunjukkan produk Eco Enzym. KRJogja.Com-Haryadi

Krjogja.com - UNTUK menjaga lingkungan agar asri dan terawat, tentu dibutuhkan berbagai upaya. Mulai dari kontinyu menjaga kesuburan tanah, menyirami dengan air, hingga memberi rabuk/pupuk. Salah satu jenis pupuk yang banyak diburu masyarakat adalah Eco Enzym, yang merupakan cairan organi hasil fermentasi dari limbah organik sisa kulit buah dan sayuran yang dicampur dengan molase dan air serta bantuan mikro organisme.

Selain untuk menambah kesuburan tanah, Eco Enzym bisa mencegah beberapa 'penyakit' pada tanaman. Eco Ensym pertama kali diperkenalkan oleh Dr Rosukan Poompanvong dari Thailand, selanjutnya dikembangkan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Saat ini Eco Enzym sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat umum, yang mempunyai beragam manfaat luar biasa bagi tumbuh-tumbuhan dan pelestarian lingkungan.

Menurut salah satu penyalur Eco Enzym, Aribowo, Kamis (05/01/2023) kesuburan tamah selain bisa diupayakan secara alamiah, bisa pula diupayakan menggunakan 'ramuan' da;am bentuk pupuk cair atau pupuk alami.

Dijelaskan oleh Aribowo manfaat Eco Enzym beragam, di antaranya sebagai pembenah atau media taham, penyubur tanaman, perangsang bunga fan buah-buahan, sebagai upaya menaikkan hasil panen. Eco Enzym bisa juga sebagai penangkal hama, penyakit dan jamur tanaman, juga pembasmi jentik nyamuk di selokan atau bubangan air. "Eco Enzym bisa juga digunakan untuk membersihkan kaca mobil, bodi kendaraan, peralatan rumah tangga, lantai, dan toilet," ujar Aribowo.

Selain manfaat yang telah disebutkan tersebut, Eco Enzym bisa juga untuk menetralkan bahan kimia yang menempel di buah dan syuran. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa Eco Enzym merupakan cariran multi guna untuk menyuburkan tanah agar tanam0tanaman dan buah-buahan bisa sesuai harapan dari si penanam. "Secara singkat dan sederhana menggunakan Eco Enzym berperan serta dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan," kata Aribowo. Bagi masyarakat yang membutukan Eco Enzyim bisa menghungi Aribowo (085228593709).

Aribowo yang sudah bertahun-tahun merintis 'bisnis' Eco Enzym menuturkan tingkat keberhasilan menggunakan Eco Enzym bagi para pembudidaya tanaman dan sayuran sampai pada 90 persen. Sisanya yang 10 persen (gagal) lebih karena faktor alam. Dari ratusan pemanfaat Eco Enzym yang menggunakan untuk budidaya yanaman san sayuran, rata-rata menyampaikan kepuasannya menggunakan Eco Enzym."Eco Enzym tidak hanya digunakan oleh pembudiya tanaman dan sayuran untuk kepentingan bisnis, tetapi bisa juga dimanfaatkan oleh para penghobi tanam-tanaman," ujar Aribowo. (Haryadi)