Sentimen
Positif (100%)
9 Jan 2023 : 09.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sragen

Partai Terkait

Kelompok Wanita Tani di Sragen Tumpuan Ketahanan Pangan Keluarga

9 Jan 2023 : 09.18 Views 14

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Kelompok Wanita Tani di Sragen Tumpuan Ketahanan Pangan Keluarga

SRAGEN - Keberadaan kelompok tani wanita (KWT) di Kabupaten Sragen terbukti berhasil menyokong perekonomian keluarga. Apalagi di masa pandemi lalu, KWT berperan memperkuat ketahanan pangan keluarga.

Guna mengapresiasi keberadaan KWT, anggota DPR RI Komisi IV dari PKB, Luluk Nur Hamidah memberikan berbagai bantuan. Dukungan dan penguatan sektor pertanian diberikan di rumah bibit pekarangan pangan lestari KWT Wiji Rolas di Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen, Sabtu (7/1/2023). Luluk memberikan bantuan berbagai kebutuhan pertanian senilai total Rp 150 juta untuk tiga KWT.

Mbak Luluk, sapaan akrabnya, bertemu dengan tiga kelompok wanita tani asal Kedawung dan Sambirejo. Selain melakukan tanya jawab, Ketua DPP PKB divisi hubungan internasional ini juga menyerahkan bantuan untuk KWT Wiji Rolas, KWT Dewi Sinta dan KWT Laras Ati.

Di hadapan para perempuan tani, Luluk menyampaikan berbagai masukan sekaligus menerima aduan sektor pertanian. "Ini salah satu bentuk dukungan kepada kelompok perempuan tani agar terus semangat, semakin produktif dan inovatif untuk memanfaatkan lahan pekarangan. Terus berkontribusi terhadap kesediaan pangan yang kualitas sekaligus membantu perekonomian keluarga," ujar Luluk.

Mbak Luluk mengaku bangga pada kelompok wanita tani di Sragen. Setiap kunjungan kerja, ia selalu melihat peran wanita dalam membangun daerah agar lebih maju dan sejahtera sangat luar biasa. Kelompok tani yang dikunjungi ini menyediakan bibit, sayur mayur, juga buah, hasil olahan produk pertanian, serta tanaman hias. Tentunya bisa diterima masyarakat sekitar dengan harga yang tentu jauh lebih fair.

Mbak Luluk mengajak para kelompok wanita tani lebih aktif dan semangat melihat keadaan dan peluang bisnis melalui media sosial (Medsos). Hal itu bisa menjadi jangkauan yang lebih luas lagi untuk bisa memanfaatkan medsos dan digital. Mereka bisa promosikan produk lebih luas. "Sehingga lebih banyak lagi perempuan jadi tumpuan ketahanan pangan. Mereka ini sebenarnya aktor yang punya kontribusi besar,” jelasnya.

Sebagai wakil rakyat, Luluk juga dengan tegas mengkritik pemerintah agar lebih berpihak pada petani ataupun kelompok wanita tani wanita, khususnya di sektor pertanian. Perhatian terhadap sektor pertanian dirasa masih kurang. "Tadi ada petani anggur yang mengaku kesulitan dengan legalitas. Mestinya kesulitan seperti ini harus diurus pemerintah, kalau perlu dipermudah dan dibebaskan biayanya," tambahnya. (Sam)

Sentimen: positif (100%)