Jember (beritajatim.com) – Pencegahan terhadap peredaran pil koplo atau obat keras berbahaya (okerbaya) perlu dilakukan dengan memperkuat lembaga bimbingan dan pembinaan psikologi atau lembaga konseling di sekolah.

Hal ini diusulkan Dannis Barlie Halim, anggota Komisi D DPRD Jember dari Partai Nasional Demokrat, Jumat (28/1/2022). Ia menyebut kasus peredaran okerbaya di sekolah sangat memprihatinkan dan butuh penanganan khusus.

“Kalau darurat narkoba saya rasa masih belum. Tapi kemarin kita miris karena okerbaya menjangkau adik-adik SMP. Ini memang perlu perhatian khusus, terutama semua stakeholder. Pihak sekolah dan orang tua harus duduk bareng menyelesaikan itu,” kata Dannis.

Dannis menganggap pelajar yang mengonsumsi pil koplo adalah korban bandar dan pengedar narkoba. “Bandar dan pengedar ini tak melihat usia. Jadi orang tua dan sekolah harus bisa berkomunikasi dengan baik untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

DPRD dan Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, sepakat menuntaskan peraturan daerah mengenai pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran narkoba tahun ini. Bagian dari perlawanan terhadap peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang.

Dannis mengusulkan adanya semacam lembaga konseling atau bimbingan untuk siswa yang memiliki keluarga dengan kehidupan kurang sehat dan kurang harmonis. Peran dan keberadaan lembaga konseling ini harus diperkuat dalam peraturan daerah tentang narkoba. “Itu perlu perhatian khusus dari pihak sekolah. Kita berharap Jember tetap aman. Adik-adik kita tetap hidup selayaknya dan tidak terkontaminasi bahaya narkoba,” katanya. [wir/but]