Sentimen
Netral (57%)
8 Jan 2023 : 20.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Batang, Trenggalek

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

3 Pilar Tanam Pohon di Destinasi Wisata Banyu Lumut Trenggalek

8 Jan 2023 : 20.14 Views 11

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

3 Pilar Tanam Pohon di Destinasi Wisata Banyu Lumut Trenggalek

Trenggalek (beritajatim.com) – Tiga pilar (TNI, Polri dan Pemerintah) di Kabupaten Trenggalek melakukan penanaman sejuta pohon. Destinasi wisata Banyu Lumut, Desa Tegaren, Kecamatan Tugu dipilih menjadi lokasi penanaman pohon ini.

Kegiatan penanaman pohon ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Bupati Trenggalek yang mewajibkan setiap warga masyarakatnya menanam pohon sebagai bentuk kompensasi atas gas buang yang dihasilkan dalam kegiatan setiap hari.

Tanpa disadari aktivitas yang dilakukan setiap orang, ternyata menghasilkan gas karbon yang bila tidak dikendalikan akan berpengaruh pada keberlangsungan bumi. Karena acaman kerusakan alam inilah menjadikan Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengeluarkan edaran tersebut.

Tujuannya tentunya menyelamatkan alam untuk generasi penerus agar Trenggalek menjadi Kota Hijau. “Kita memang menargetkan Trenggalek menuju kota hijau. Mengukur indikator kinerja Kabupaten Trenggalek, yang salah satunya adalah kota hijau tersebut,” ungkap kepala daerah yang erat disapa Gus Ipin itu, Jumat (28/1/2022).

Bupati Trenggalek hadir bersama Komandan Kodim 0806 Trenggalek Letkol Kav. Peddy Dwi Prasetyo dan Kapolres AKBP Dwiasi Wiyatputra. “Di dalamnya termasuk diatur ruang terbuka hijau. Terus kadar oksigen ditingkatkan, salah satu langkahnya dengan memberlakukan penanaman pohon,” lanjutnya.

“Kita sudah mengeluarkan surat edaran, bahwa setiap individu di Trenggalek wajib menanam pohon, minimal 1 tahun disesuaikan dengan besarnya aktivitas. Semakin tinggi jabatan maka semakin tinggi aktivitasnya, sehingga semakin tinggi polusi yang diakibatkan maka semakin banyak pohon yang ditanam. Seperti kami, untuk bupati minimal 50 batang pohon setahun. Ini dilakukan sampai tingkatan paling bawah dan masyarakat minimal 1 pohon satu tahun,” terangnya.

Jenis pohon yang ditanam disesuaikan dengan kontur wilayah. Kalau pesisir harus bisa berfungsi sebagai green belt. Di perbukitan pohon yang bisa menahan air dan longsoran. Kemudian di beberapa lokasi seperti tempat pariwisata ditanami tanaman buah, sehingga nanti bisa menjadi spot wisata juga.

“Karena Trenggalek ini berbasis ekonomi hijau. Kita tahu di dunia ada karbon trading, di Indonesia semoga ada insentif bagi daerah yang memproduksi oksigen tinggi dengan banyaknya menjaga ruang kawasan hijau. Kemudian buahnya bisa diolah, seperti bambu bisa digunakan untuk sandang, pangan, papan. Dengan begitu, sektor ekonomi bergerak juga,” tandas Bupati Trenggalek. [nm/suf]

Sentimen: netral (57.1%)