Sentimen
Positif (99%)
5 Jan 2023 : 11.15
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Sidoarjo, Mojokerto, Banyuwangi

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Gus dur

Gus dur

KH Abdul Adhim Alwi

KH Abdul Adhim Alwi

KH Masrikhan Asyari

KH Masrikhan Asyari

PKB Anak NU, Partai Lain adalah Tetangga

5 Jan 2023 : 11.15 Views 28

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

PKB Anak NU, Partai Lain adalah Tetangga

Mojokerto (beritajatim.com) – Hubungan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Nahdlatul Ulama (NU) tidak bisa dipisahkan karena PKB lahir dari rahim NU dan menjadi alat politik bagi warga NU. Hal tersebut dikatakan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto KH Abdul Adhim Alwi. Lahirnya PKB karena pada era Orde Baru, partai-partai politik yang ada saat itu dirasakan tidak bisa menjadi alat penyaluran aspirasi politik warga NU. Para ulama NU yang diprakarsai KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemudian mendirikan PKB sebagai alat politik warga NU. “Jika PKB adalah anak NU maka parpol lain hanya ibarat tetangga. Harus diperjelas mana anak, mana tetangga. Nggak bisa tetangga diperlakukan seperti anak. PKB adalah anaknya NU. Yang lain tetangga. Namanya tetangga itu ada tetangga dekat, ada tetangga jauh, ada tetangga yang malah merecoki,” ungkapnya, Selasa (2/2/2022). Karena itu, Kiai Adhim menegaskan bahwa tidak benar anggapan sebagian orang bahwa hubungan antara PBNU dengan PKB mengalami kerenggangan. Kiai Adhim meminta untuk tidak salah tafsir bermacam-macam terkait hubungan antara PBNU dengan PKB. “Ini saya yakin PBNU masih PKB. Ini jangan ditafsiri macam-macam. Memang organisasi alat politik NU satu-satunya ya PKB yang membangun kantor-kantor MWC di 18 kecamatan di Mojokerto, kecuali Trowulan. Tak ada kerenggangan karena memang anak,” tuturnya. Mengenai adanya tabayyun atau klarifikasi PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo oleh PBNU karena mendukung Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sebagai calon presiden (capres), Kiai Adhim Alwi menyebut banyak media, terutama media sosial (medsos? yang ‘menggorengnya’ hingga terjadi salah kaprah. “Saya berharap nantinya NU bisa secara bulat mendukung Gus Muhaimin, kader terbaik NU yang juga cucu pendiri NU, KH Bisri Syansuri untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024,” harapnya. Mustasyar PCNU Kabupaten Mojokerto, KH Masrikhan Asyari mengatakan, NU jangan sampai dijadikan panggung politik karena warga NU sudah memiliki PKB sebagai satu-satunya partai politik yang lahir dari ‘perut’ NU dan tempat penyaluran aspirasi politik Nahdliyin. “Andaikan dulu PDI, Golkar, PPP bisa jadi tempat aspirasi politik warga NU, nggak mungkin Gus Dur, Kiai Munasir Ali dan lainnya membuat PKB. Ya karena partai-partai yang ada saat itu tidak bisa dijadikan sebagai penyalur aspirasi politiknya warga NU,” tuturnya. Menurutnya, NU dan PKB ibarat anak dan bapak. Juga bisa diibaratkan sebagai saudara kembar yang masing-masing memiliki tubuh sendiri-sendiri. Maka pengurusnya pun sendiri-sendiri sehingga tidak bisa dicampur. “Karena itu, kalau saat ini ada Gus Muhaimin, putra terbaik NU maju sebagai capres, apalagi dari Jombang, dulu NU munculnya juga dari Jombang, semoga berhasil. Kita ini berpolitik itu ibadah. Jadi, mulai Anda kampanye, mengegolkan, tenaga, biaya, itu ibadah,” tegasnya. [tin/but]

Sentimen: positif (99.6%)