Lamongan (beritajatim.com) – Ratusan Pegiat Budaya Pewaris Nusantara (Perkasa) se-Kabupaten Lamongan mendukung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menjadi Calon Presiden (Capres) 2024 mendatang.

Kegiatan deklarasi dukungan tersebut digelar oleh Perkasa Nusantara, atas inisiatif secara mandiri, di Lokasi Makam Ibunda Patih Gajah Mada, di puncak Gunung Ratu, Ngimbang, Lamongan, Jawa Timur, pada Rabu (2/2/2022) hari ini.

Koordinator Perkasa, Edi Purwanto menyampaikan, deklarasi dukungan ini digelar lantaran Gus Muhaimin dinilai memiliki kapasitas dan komitmen dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya di Nusantara.

“Deklarasi ini murni atas inisiatif mandiri dari Perkasa, karena Gus Muhaimin kami anggap mampu untuk mengemban amanah serta punya komitmen untuk mengembangkan warisan budaya di Indonesia,” kata Edi Purwanto kepada wartawan, Rabu (2/2/2022).

Menurut Edi, dipilihnya lokasi Makam Ibunda Patih Gajah Mada sebagai tonggak awal mendeklarasikan Gus Muhaimin sebagai Capres 2024 ini berdasarkan pertimbangan nilai kesejarahan dan semangat perjuangan yang diserap dari Patih Kerajaan Majapahit, Gajah Mada.

“Deklarasi ini sengaja digelar di sini, agar Nusantara tahu bahwa di sinilah awal mula semangat juang menaklukkan Nusantara pada zaman dahulu dimulai,” imbuh Edi, pria yang akrab disapa Putra Gajah Mada tersebut.

Lebih lanjut, Edi menambahkan, Gus Muhaimin merupakan sosok yang dianggap mampu memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia tanpa membedakan suku, ras dan agama, seperti halnya Patih Gajah Mada yang pernah bersumpah untuk menaklukkan bumi Nusantara dengan sumpah Palapanya.

“Di Makam Dewi Andong Sari yang berada di Puncak Gunung Ratu ini, Gajah Mada sang deklarator sumpah Palapa yang menyatukan bumi Nusantara ini dilahirkan dan dibesarkan. Sehingga kami melakukan napak tilas guna meminta restu pada beliau untuk mengusung calon kami (Gus Muhaimin) pada Pilpres 2024,” terangnya.

Diketahui, acara deklarasi dukungan kepada Gus Muhaimin yang digelar Perkasa ini juga dirangkai dengan sejumlah kegiatan, meliputi kegiatan ruwat budaya, doa bersama, dan pemotongan tumpeng.[riq/kun]