Sentimen
Negatif (100%)
4 Jan 2023 : 12.33
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangki, Shanghai

Kasus: covid-19

Shanghai Diamuk Corona, Pasien Lansia Banjiri Rumah Sakit

4 Jan 2023 : 12.33 Views 18

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Shanghai Diamuk Corona, Pasien Lansia Banjiri Rumah Sakit

AKURAT.CO Para pasien lanjut usia (lansia) pada Selasa (3/1/2023) membanjiri sebuah rumah sakit di Shanghai, China. Mereka berjejalan, menunggu dengan kondisi terengah-engah, kesulitan bernapas, dan batuk. Para pasien lansia ini menderita Covid-19, diterjang gelombang virus corona yang kini mengamuk di kota besar China tersebut.

Di dua rumah sakit di kota itu, wartawan AFP menyaksikan ratusan pasien, kebanyakan lansia, berbaring di atas brankar-brankar di area publik. Diketahui, bangsal darurat telah melebihi kapasitas, dan para pasien lansia harus rela tidur di ranjang-ranjang dorong tersebut, yang biasanya digunakan untuk memindahkan pasien ke ambulans atau fasilitas kesehatan.

Terbungkus selimut, mantel, dan topi wol, banyak pasien yang dipasangi infus, monitor jantung atau tangki oksigen. Napas mereka terengah-engah, sulit bernapas. Beberapa bahkan tampak tidak sepenuhnya responsif.

baca juga:

Di satu rumah sakit, AFP melihat pertikaian antara seorang wanita dan seorang pria yang lebih tua; keduanya berebut infus.

"Aku di sini dulu. Aku di sini untuk menerima suntikan juga," kata wanita tersebut.

Pilar-pilar utama dari kebijakan ketat nol-Covid dengan cepat hancur usai China memutuskan untuk melonggarkan pembatasan, menghilangkan penguncian cepat, pengujian massal, dan karantina. Semua langkah itu, yang terjadi menyusul protes pada November, terjadi hanya dalam hitungan hari.

Pembalikan atas tiga tahun pembatasan sangat ketat pada awalnya memicu kelegaan secara nasional. Namun, setelah itu, China yang tidak banyak bersiap, langsung terkena semburan infeksi, menghantam sistem perawatan kesehatan yang tidak merata, dengan rumah duka dan krematorium kelebihan beban.

Bahkan di Shanghai, salah satu kota terkaya di China, krisisnya sangat akut. Sekitar 70 persen populasi dari kota itu diprediksi telah tertular virus sejak bulan lalu, menurut laporan media pemerintah mengutip keterangan seorang dokter top di Shanghai. Populasi Shanghai sendiri diketahui mencapai sekitar 18 juta jiwa.

-Gambaran memilukan-

Di ruang tunggu di Rumah Sakit Huashan, seorang wanita membungkuk di hadapan seorang pria sakit, yang usianya sekitar 80 tahun, tang tangan kurusnya dipasangi banyak selang.

Di dekatnya, seorang pria muda berdiri berjaga di samping tempat tidur pasien lanjut usia lainnya, melindunginya dari kerumunan orang yang lewat.

Rumah Sakit Huashan terletak sangat dekat dari lokasi protes anti-lockdown pada bulan November.

Di Rumah Sakit Tongren di sebelah barat kota, gambarannya juga memilukan. Seorang wanita paruh baya dengan masker di wajah, dengan lembut mengangkat sebuah termos ke bibir kering seorang pria yang terhubung ke tabung oksigen.

Di dekatnya, seorang pekerja medis, dengan seragam biru dan pelindung wajah, merawat seorang wanita berambut abu-abu. Pasien yang tampak sudah uzur itu memakai kaus merah, menggigil di bawah selimut tebal.

Dokter dan perawat di rumah sakit di berbagai kota mengaku kepada AFP, bahwa mereka dites positif virus, tetapi masih harus merawat pasien.

Di Shanghai, banyak tenaga medis yang terinfeksi juga terus melanjutkan pekerjaannya, dengan sesekali mengeluarkan batuk kering saat mereka berpindah dari satu pasien ke pasien lain.

Komisi Kesehatan Nasional China bulan lalu mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memublikasikan angka kasus harian. Sementara kini, penghitungan terpisah dari badan pengendalian penyakit negara itu secara luas dianggap tidak akurat karena mandat pengujian telah dibatalkan.

Negara itu juga telah mempersempit definisi tentang apa yang dianggap sebagai kematian Covid-19. Langkah ini, menurut beberapa ahli, justru akan meremehkan jumlah kematian sebenarnya akibat penyakit tersebut.[]

Sentimen: negatif (100%)