AKURAT.CO Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan fasilitas Landfill Mining dan Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, segera beroperasi.

Ia mengklaim progress pembangunan sistem pengolahan sampah RDF plant yang sempat diresmikan Anies Baswedan pada Oktober 2022 silam itu, telah mencapai 98,8 persen.

“Pembangunannya kurang lebih sudah 98,8 persen, dan targetnya sih kalau bisa di akhir Januari 2023 sudah selesai, atau kalau mau diskon lagi, di akhir Februari boleh deh,” kata Heru kepada wartawan usai meninjau RDF, Senin (2/1/20220.

baca juga:

Heru meminta dinas Lingkungan Hidup (LH) agar lebih memperhatikan keamanan pekerja di lokasi proyek. Ia melihat ada sejumlah material seperti besi-besi tak beraturan.

“Yang pertama keamanan, ketika mendorong mobil (bulldozer) diimbau untuk lebih berhati-hati. Selain itu juga ada konstruksi besi-besi, perlu diperhatikan dan disesuaikan pada saat digunakan, intinya ada beberapa lah koreksi dari saya,” ucap Heru.

Adapun kapasitas pengolahan dengan cara RDF Plant dinilai mampu mengolah sampah dengan kapasitas terpasang 3.000 ton.

Teknologi RDF Plant ini, kata Heru, bisa mengolah sampah menjadi energi biomassa yang selanjutnya digunakan sebagai sumber energi baru dan terbarukan (EBT).

Dalam laporannya, Senin (10/10/2022) lalu, Kepala Dinas LH DKI Asep Kuswanto menyampaikan, pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF itu diawali sejak 2018 yang dilengkapi dengan berbagai kajian dan perencanaan. Fasilitas itu dibangun untuk memanfaatkan kembali sampah eksisting yang ada di TPST Bantargebang.

Dinas LH lantau mulai melakukan pengadaan mesin sebagai pilot project pengolahan sampah lama Landfill Mining.

“Dari hilir, TPST Bantargebang rata-rata menerima lebih dari 7.500 ton sampah per hari yang diangkut menggunakan lebih dari 1.200 truk pengangkut dari Kota Jakarta," tulis Asep. []