JAKARTA, iNews.id  - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan, pengolahan refused-derived fuel (RDF) Plant di TPST Bantargebang, Bekasi, segera diresmikan. Pengolahan itu dapat mengolah 2.000 ton sampah menjadi bahan bakar batu bara.

Ia menuturkan, sebanyak 1.000 ton berasal dari sampah kiriman Jakarta per harinya, sedangkan 1.000 ton lagi berasal dari sampah lama dari Bantargebang.

Menurut Heru, hasil pengolahan sampah itu nantinya dapat menjadi bahan bakar batu bara, untuk perusahaan semen yang sudah taken kontrak dengan Pemprov DKI.

"1.000 ton per hari, dari total 7.500 ton per hari (yang masuk Bantargebang dari Jakarta), yang diolah sini 1.000 juga kan. 1.000 yang di dalam sini diambil. Ini masuk sini yang baru di sini ya kira-kira gitu ya," ujar Heru, Senin (2/1/2023).

"Jadi memang 1.000 ton sampah lama dan 1.000 ton sampah baru diolah menjadi RDF itu diolah menjadi bahan bakar yang bisa menggantikan batubara," kata dia.

Menurutnya, RDF ini merupakan bagian dari proyek energi hijau. Dalam hasil pengolahan 2.000 ton sampah tersebut, hasil akhirnya menjadi 700 ton dan berharap dapat mencapai angka 750 ton.

"Jadi ini bagian dari project energi hijau. Nah nanti hasil akhirnya adalah 700 ton hingga, minimal kita 700 ton tapi kita berharap bisa di angka 750 ton," papar dia.

Heru menyebut program pengelolaan sampah itu kini sudah rampung hingga 98 persen. Serta, sedang dilakukan tahap uji coba.

"Progressnya kita 98 persen, sebentar lagi sudah beroperasi. Hari ini di dan dari bulan lalu, ya bulan lalu dites uji coba," ujar Heru.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

:

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel: