Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kab/Kota: bandung, Cimahi
Kasus: covid-19, Narkoba
Tokoh Terkait
PPKM Dicabut, KAI Commuter Jelaskan Ketentuan Penggunaan Masker
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - KAI Commuter memberi imbauan pada para calon penumpang terkait protokol kesehatan yang berlaku usai dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat.
Presiden Jokowi sebelumnya telah memberhentikan PPKM menyusul tren kasus Covid-19 yang semakin melandai.
Meski demikian, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba meminta agar penggunaan masker tetap diterapkan sesuai dengan SE Kemenhub No 84 Tahun 2022 tentang protokol kesehatan (prokes).
"KAI Commuter tetap mewajibkan seluruh penggunanya menggunakan masker dengan benar hingga menutupi hidung dan mulut dengan sempurna,” ujar Anne.
Baca Juga: 3 Tren Diet Sehat pada Tahun 2023, dari Diet Mediterania hingga Volumetrik
Tak hanya itu, KAI Commuter menegaskan bukti vaksinasi juga tetap diberlakukan sebagai syarat perjalanan menggunakan moda transportasinya.
“Persyaratan vaksinasi juga tetap dilakukan sebagai syarat menggunakan commuterline," ujar Anne.
Kemenkes Soal Masker
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga sempat membahas soal penggunaan masker di tempat umum.
Baca Juga: Jadi Target Pengedar Narkoba, Pelajar di Kabupaten Bandung Barat Harus Direhabilitasi
Saat ini pihaknya tidak mewajibkan masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas.
Namun demikian, Budi menganjurkan masyarakat untuk tetap waspada dan membentengi diri meski PPKM telah dicabut.
"Jadi gini, balik lagi pemakaian masker kita anjurkan untuk di ruangan tertutup dan sempit, di kerumunan, sebaiknya pakai," ujar dia.
Baca Juga: Pemkot Cimahi Minta Masyarakat Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Meski PPKM Dicabut
"Tetapi sekali lagi ini kita kembalikan ke masyarakat. Kalau masyarakat merasa dia sehat, di udara terbuka kayak gini nggak perlu, ya nggak usah," katanya.
Ditekankan pula perihal transisi pandemi ke endemi, tidak cukup mengandalkan upaya-upaya yang digelontorkan pemerintah, lebih jauh menurut Budi diperlukan partisipasi aktif yang melibatkan peran dan kesadaran masyarakat.
"Karena memang ya itu tadi strategi dari pandemi ke endemi itu intervensi dari pemerintah dikurangi, tapi ada partisipasi masyarakat ditingkatkan. Jadi ada kesadaran masyarakat untuk mengukur sendiri di mana dia perlu, itu perlu kita pakai," katanya.***
Sentimen: positif (99.6%)