Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kasus: teror
Empat Negara Ini Larang Perayaan Tahun Baru
Krjogja.com
Jenis Media: News

Ilustrasi
Krjogja.com - Pergantian tahun sering dianggap sebagai momentum berharga yang tak bisa dilewatkan. Berbagai perayaan dilakukan untuk menyambut tahun baru yang penuh harapan.
Namun tidak dengan empat negara ini. Negara-negara ini bahkan melarang adanya perayaan tahun baru.
Alasan utama adalah bahwa perayaan tahun baru tak ada dalam tradisi Islam. Selain itu, perayaan tahun baru yang cenderung hura-hura juga dilarang agama.
Berikut ini adalah rincian empat negara yang melarang perayaan tahun baru :
Brunei Darussalam
Sultan Hassanal Bolkiah menerapkan larangan perayaan natal dan tahun baru sebagai bagian dari syariat Islam yang telah menjadi hukum resmi di negara tersebut.
Warga nonmuslim yang ada di Brunei Darussalam tetap diperbolehkan merayakan Natal dan Tahun Baru, namun secara terbatas di dalam komunitas mereka sendiri. Jika ada yang kedapatan mengorganisir perayaan Natal akan dihukum penjara.
Somalia
Somalia, negara di Afrika dengan penduduk nyaris 100 persen muslim ini juga melarang perayaan Natal dan Tahun Baru karena bertentangan dengan kebudayaan Islam. Termasuk dikhawatirkan dapat memprovokasi gerakan radikal sayap kanan, Al-Shahaab untuk melaksanakan tindakan teror.
Tak main-main, pihak kepolisian dan aparat berwenang termasuk intelijen pun dikerahkan untuk melakukan pengawasan guna mencegah perayaan Natal dan Tahun Baru dalam bentuk apapun.
Negara pecahan Uni Soviet, Tajikistan pun melarang perayaan Natal dan Tahun Baru termasuk mendirikan pohon Natal baik yang asli ataupun buatan di tempat-tempat umum, termasuk sekolah dan kampus.
Pemerintah Tajikistan bahkan mengeluarkan dekrit pelarangan tersebut, termasuk menggunakan kembang api, petasan dan berbagai hadiah dalam rangka peringatan tahun baru.
Larangan itu juga mencakup penggunaan sosok Bapa Frost, sinterklas versi Rusia dalam semua acara termasuk siaran di televisi. Publik Tajikistan sangat akrab dengan sosok Bapa Frost karena selalu muncul setiap perayaaan Natal dan Tahun Baru.
Sejumlah ulama di Arab Saudi memberi masukan kepada negara dan akhirnya resmi menjadi keputusan Mutawa - Komisi Kebijakan dan Pencegahan Kejahatan - untuk melarang perayaan Tahun Baru di negara tempat dua kota suci tersebut.
Keputusan itu termasuk melarang sejumlah toko menjual aksesori, bunga dan boneka yang bertema pergantian tahun. Pihak kepolisian syariah pun akan melakukan razia dan pengawasan secara ketat. (*)
Sentimen: positif (80%)