Masih Berupaya Lolos Verifikasi Faktual, Partai Ummat Sesalkan Adanya Gangguan dari Parpol Lain Selasa, 27/12/2022, 06:08 WIB
Wartaekonomi.co.id
Jenis Media: News

Warta Ekonomi, Jakarta -
Partai Ummat sedang berupaya lolos verifikasi faktual usai tercapai kesepakatan lewat mediasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, mereka mengungkap adanya salah satu partai yang diduga mencoba menggagalkan proses verifikasi faktual ulang Partai Ummat di Sulawesi Utara.
Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, mengatakan, dari informasi pengurus dan kader di daerah yang sedang menjalani verfak ulang di Sulut, didapatkan laporan kader-kader salah satu partai terus mengganggu jalannya verifikasi faktual.
Baca Juga: Belum Juga Lolos KPU, Partai Ummat Masih Bisa Ajukan Gugatan Tapi...
"Bahkan, lebih jauh, terindikasi melakukan upaya intervensi kepada penyelenggara dan pengawas agar Partai Ummat tidak lolos dan tidak bisa ikut Pemilu 2024," kata Nara, Senin (26/12/2022).
Ia menekankan, Partai Ummat tidak akan tinggal diam. Nara mengingatkan, semua partai memiliki posisi yang sama dan berhak mendapatkan perlakuan yang sama. Karenanya, kalau bermanuver politik, ia minta agar bermanuver dengan sportif.
Artinya, kata Nara, jangan menggunakan cara-cara yang tidak etis dan curang karena takut kalah dalam permainan. DPP Partai Ummat mengimbau agar kader-kader Partai Ummat tetap istiqomah dalam menjalankan tugas dan taat kepada aturan.
Menurut dia, kader Partai Ummat adalah petarung dan pejuang di lapangan. Nara meyakini, bila tidak ada gangguan, insyaallah Partai Ummat tidak menemukan hambatan berarti untuk lolos menjadi peserta pemilu.
Baca Juga: Ananta Wahana Serahkan Bukti Dukungan Pencalonan DPD RI ke KPU Banten
"Kader Partai Ummat adalah para aktivis partai yang sudah teruji," ujar Nara.
Baca Juga: Pengamat Ungkap Biang Keladi Elektabilitas Ganjar Tinggi Meski 700 Ribu Warganya Hidup dalam Kemiskinan Ekstrem
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Republika. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Republika.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Sentimen: negatif (91.4%)