AKURAT.CO Jerman telah mengirimkan gelombang pertama vaksin Covid-19 BioNTech ke China untuk ekspatriat Jerman. Ini menjadi vaksin Covid-19 asing pertama yang akan dikirim ke Negeri Tirai Bambu. Warga negara asing (WNA) selain Jerman pun diizinkan untuk mengaksesnya jika mereka menginginkannya.

Dilansir dari Reuters, pengiriman dilakukan setelah China menyetujuinya melalui kesepakatan saat Kanselir Olaf Scholz mengunjungi Beijing bulan lalu. Dalam pertemuan itu, pemimpin Jerman juga mendesak pemerintah China agar mengizinkan vaksin tersebut bebas tersedia untuk warga China.

Ada sekitar 20 ribu warga negara Jerman saat ini di China.

baca juga:

"Saya dapat memastikan pengiriman vaksin BioNTech sedang dalam perjalanan ke China. Kami tengah mengupayakan agar WNA selain Jerman juga dapat divaksinasi dengan BioNTech," ungkap seorang juru bicara pemerintah Jerman pada Rabu (21/12).

Sebagai imbalannya, warga China di Eropa dapat divaksinasi dengan SinoVac China.

Beijing sejauh ini bersikeras hanya menggunakan vaksin yang diproduksi di dalam negeri, yang masih menggunakan teknologi tradisional, alih-alih teknologi mRNA Barat.

Pengiriman itu dilakukan di tengah pencabutan kebijakan 'nol Covid' yang ketat oleh Beijing. Keputusan ini pun menyebabkan lonjakan kasus di tengah ketidaksiapan sistem kesehatan yang rapuh. Menurut perkiraan para ahli, negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu terancam dilanda 1 juta kematian akibat Covid-19 tahun depan.

Sementara itu, mengizinkan ekspatriat Jerman mendapatkan vaksin Barat mencerminkan upaya China untuk memperkuat hubungan dengan ekonomi terbesar di Uni Eropa setelah bertahun-tahun keduanya bersitegang di sektor perdagangan dan iklim. []