Sentimen
Negatif (66%)
21 Des 2022 : 00.04
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Kasus: covid-19

Partai Terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Pemerintah Ditagih soal Janji Turunkan Harga BBM Subsidi

21 Des 2022 : 00.04 Views 15

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Harga Minyak Dunia Turun, Pemerintah Ditagih soal Janji Turunkan Harga BBM Subsidi

PIKIRAN RAKYAT - Harga minyak mentah dunia saat ini mengalami penurunan. Sepekan lalu, harga minyak mentah turun ke level terendah 70-80 dolar AS per barrel.

Harga tersebut jauh di bawah asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pernah berjanji menurunkan harga jual bahan bakar minyak Pertamina jika minyak mentah dunia mengalami penurunan harga.

Kala itu, harga minyak dunia dipatok 95 dolar AS per barel. Erick mengatakan, jika harga turun ke angka 75 dolar AS per barel, maka harga BBM akan disesuaikan.

Sebagai informasi, harga BBM bersubsidi berdasarkan asumsi ICP APBN tahun 2022 adalah 100 dolar AS.

Baca Juga: Mengenal CNG, BBM Calon Pengganti Pertalite yang Dijual Rp3.000 Per Liter

"Sekarang saat yang tepat bagi pemerintah menghitung ulang untuk segera menurunkan harga jual BBM bersubsidi. Pemerintah jangan ingkar janji. Masyarakat kan tidak lupa dengan janji ini," kata anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PKS Mulyanto.

Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada Sabtu, 3 September 2022. Saat itu, Fraksi PKS DPR RI menolak kebijakan tersebut dengan walk out dari Rapat Paripurna.

Sebelum walk out, seluruh anggota DPR RI Fraksi PKS membentangkan kertas dengan tulisan 'PKS tolak kenaikan harga BBM'.

Baca Juga: Ukraina Singgung Harga Minyak Rusia, Volodymyr Zelensky Minta Bantuan Eropa

"Kami ingin menyampaikan aspirasi masyarakat melalui PKS. Dengan ini, kami menyatakan bahwa Fraksi PKS menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena ini jelas-jelas memberatkan masyarakat," ucap Mulyanto.

"Hari ini, di depan demo yang dilaksanakan oleh masyarakat, kami mendukung penolakan ini. Karenanya, dengan ini, kami, Fraksi PKS menyatakan walk out dari forum (Rapat Paripurna) ini," lanjutnya.

Fraksi PKS menilai kebijakan tersebut akan menurunkan daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Apalagi, sebelumnya masyarakat Indonesia juga telah terdampak kenaikan harga minyak goreng.

Baca Juga: Kronologi Gudang Minyak Ilegal di Sumatera Selatan Meledak dan Tewaskan 3 Orang

Per Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB harga Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter.

Harga solar yang sebelumnya Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter. Sedangkan Pertamax naik dari semula Rp12.500 per liter jadi Rp14.500 per liter.

Pemerintah memberikan solusi dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) pengalihan BBM yang diberikan untuk 18,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dari total 20,6 juta KPM.***

Sentimen: negatif (66.6%)