Jakarta: Kuasa Hukum Bripka Ricky Rizal (RR), Zena Dinda Defega, merespons penggunaan hasil poligraf dalam sidang pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J). Zena yakin hakim mempertimbangkan segala aspek.
 
"Saya rasa balik lagi ke keyakinan hakim karena bahan pembuktian banyak," kata Zena dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Poligraf, Kartu Mati Sambo dan PC?’ Minggu, 18 Desember 2022.
 
Zena mengatakan masih ada keterangan saksi dan keterangan forensik. Kemudian alat dan bukti lain seperti surat.

-?

- - - -
"Jadi antara (hasil poligraf) diabaikan atau tidak, buat kami balik ke keyakinan hakim," papar dia.
 
Sementara itu, Zena menyebut pihaknya tidak akan terusik dengan spekulasi soal akurasi hasil poligraf. Sebab, Bripka RR sudah konsisten dengan pernyataannya dan tidak mengubah berita acara pemeriksaan (BAP).
Zena mencontohkan salah satu konsistensi keterangan Bripka RR soal penembakan Ferdy Sambo ke Brigadir J. Bripka RR menyebut dirinya tidak melihat kejadian itu lantaran mencari ajudan Adzan Romer yang berbicara lewat handy talky (HT).
 
"Lalu bagaimana orang yang tidak melihat dipaksakan melihat? Bahkan saksi Kuat Ma'ruf bilang sempat melihat Ricky bergerak tapi tidak tahu ke mana," ujar dia.
 
Ahli Poligraf Polri Aji Febrianto memberikan hasil tes poligraf para terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J. Terdakwa Ferdy Sambo mendapat skor minus delapan sehingga terindikasi bahwa ia berbohong. Kemudian, terdakwa lainnya Putri Candrawathi juga mendapat skor minus 25.  Sementara itu, terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E memperoleh skor plus 13.
 
Sedangkan, terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf menjalani dua kali pemeriksaan. Skor Bripka RR pada pemeriksaan pertama yakni plus 11 dan pemeriksaan kedua plus 19. Sedangkan, Kuat Ma’ruf pada pemeriksaan pertama mendapatkan skor plus 9 dan pemeriksaan kedua minus 13.
 

(LDS)