Jakarta: Terdakwa Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, dianggap berupaya memojokkan Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E). Sambo disebut sudah menyusun rencana agar Bharada E dihukum berat.
 
"Dugaan kami ada skenario di atas skenario," kata kuasa hukum Bharada E Ronny Talapessy dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Poligraf, Kartu Mati Sambo dan PC?’ Minggu, 18 Desember 2022.
 
Ronny mengatakan hal itu terlihat dari upaya Sambo menyudutkan Bharada E di persidangan. Caranya dengan membingkai Bharada E berbohong hingga membuat narasi punya masalah dengan almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J).

-?

- - - -
"Jadi mau dibuat beban pertanggungjawaban diserahkan ke Eliezer yang dari awal kami sampaikan tidak adil," ujar dia.
 
Ronny menyebut hal itu terlihat dari upaya kuasa hukum Sambo menyudutkan Bharada E. Mereka menekankan Bharada E yang mengubah-ubah berita acara pemeriksaan (BAP).
 
"Padahal sudah dijelaskan BAP yang 6 Agustus 2022 yang benar. (Bharada E dicecar) karena skenario sebelum 5 Agustus menguntungkan FS," tutur dia.
 
Ronny menyebut pihaknya sengaja tidak mengajukan eksepsi. Sebab, mereka hendak memeriksa saksi-saksi yang dianggap tidak komponen dari awal.
 
"Kalau FS dan PC diperiksa duluan, kami akan terbawa dengan arus kebohongan lagi. Saya tidak mau," papar dia.
 
Salah satu kebohongan itu, yakni lokasi isolasi mandiri (isoman) Sambo dan Putri. Awalnya mereka mengeklaim isoman di rumah Duren Tiga.
 
"Tapi ajudan lain bilang PC dan FS (isoman) di (rumah) Bangka, saksi petugas swab kita tanya tes covid-19 di mana? Rumah Bangka. Isoman di Bangka. Terpatahkan narasi-narasi mereka," ucap dia.
 

(AZF)