AYOBANDUNG.COM - Richard Eliezer alias Bharada E mampu mencuri perhatian dalam proses panjang sidang kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Di samping statusnya sebagai justice collaborator dalam kasus Brigadir J, Bharada E dinilai publik menjadi sosok yang mampu mengungkap fakta di balik kejinya Ferdy Sambo dan Putri Candrawati untuk menghabisi nyawa ajudannya.

Terlebih ketika hasil uji poligraf dibongkar dan ahli mengatakan bahwa Bharada E mendapatkan nilai plus tertinggi, yang berarti dirinya berkata jujur, tak seperti Ferdy Sambo dan Putri Candrawati yang mendapat nilai minus, yang mengindikasikan kebohongan.

Baca Juga: Soal Pernyataan Bencana Membawa Berkah, Bupati Cianjur Klarifikasi Seret Nama Aa Gym

Seorang pakar hukum lantas ikut menyoroti soal peran Bharada E dalam persidangan kasus Brigadir J.

Pakar Hukum Asep Iwan Iriawan menyoroti soal aksi Bharada E yang terkesan semakin berani menghadapi Ferdy Sambo dari hari ke hari.

Padahal awalnya Bharada E enggan dipertemukan dengan Ferdy Sambo dalam sidang dan memilih untuk memberikan kesaksian melalui sambungan video call.

Namun kini Bharada E siap jika harus bertatap muka dengan Ferdy Sambo di dalam ruang persidangan.

Baca Juga: Link Nonton Avatar 2: The Way of Water Full 3 Jam Kualitas HD, Ada di Telegram, LK21 atau IndoXXI?

Dikutip AyoBandung.com dari tayangan TikTok @1tsm3_riel, Asep Iwan mulanya membahas soal sketsa ruangan TKP tempat terbunuhnya Brigadir J yang ditunjukkan dalam persidangan.

“Siapapun dia dalam sidang menghadirkan 'ahli tandingan', entah tandingan perjuangan, entah tandingan kesejahteraan, karena mereka tidak pernah menguji objeknya ya seperti kemarin tuh bagus tuh ya, bikin gambar,” kata Asep Iwan.

Selanjutnya Asep Iwan memberikan pujian kepada sosok Bharada E.

Ia bahkan menilai bahwa Bharada E merupakan sosok yang cerdas.

Baca Juga: Dampak Terjadinya Solstis: Fenomena 'Matahari Tengah Malam', Waktu Siang Menjadi 24 Jam

“Eliezer tuh cerdas, saudara kan tidak di ruangan, tidak tahu. Saya yang tahu ruangan seperti nggak di gambar gitu, Eliezer ini ini ini ini, ya karena Eliezer di situ, karena dia mempelajari objeknya ada di situ,” ungkap Asep Iwan.

Pakar hukum tersebut kemudian menyinggung soal Bharada E yang hanya merupakan lulusan SMA.

Pernyataan Asep Iwan itu seolah mengatakan bahwasanya Putri Candrawati yang bergelar dokter dan tentunya mengenyam pendidikan yang lebih tinggi tak lebih logis dari Bharada E.

“Eliezer itu ya dia menggambarkan dengan lurus gambar kepada ahli walaupun lulusan SMA tapi lebih hebat lho, menurut saya,” ucap Asep Iwan.

“Jawabannya lebih logis, lebih akurat daripada mereka yang bergelar sarjana hukum dan sebagainya,” tandasnya.***