AYOBANDUNG - Setelah 8 tahun berlalu, tragedi penerbangan Malaysia Airlines MH370 yang menghilang pada 8 Maret 2014 pelan-pelan mulai terkuak dengan ditemukannya puing-puing pesawat.

Puing-puing itu ditemukan di rumah seorang nelayan Madagaskar, negara pulau di Samudra Hindia, lepas pesisir timur Afrika, 25 hari lalu.

Independent melaporkan bahwa para ahli mengatakan penemuan ini menjadi bukti material pertama yang menunjukkan bahwa pilot MH370 diduga bermaksud menghancurkan pesawat tersebut. Kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH370 pada 2014 telah merenggut nyawa 239 orang.

Temuan ini menunjukkan bahwa roda pendaratannya turun saat menghantam laut, klaim sebuah laporan yang dikutip HindustanTimes.com, Sabtu ini (17/12/2022).

Bahkan Richard Godfrey, seorang insinyur Inggris, dan Blaine Gibson, seorang Amerika pemburu rongsokan pesawat NH370, juga mengklaim bahwa pesawat itu memang sengaja jatuh.

“Tingkat kerusakan dengan retakan di semua sisi dan kekuatan penetrasi yang ekstrem menembus puing-puing mengarah pada kesimpulan bahwa akhir penerbangan adalah penyelaman berkecepatan tinggi yang dirancang untuk memastikan pesawat hancur berkeping-keping," kata Richard Godfrey, dikutip Independent.

"Kecelakaan MH370 sama sekali bukan pendaratan lunak di lautan," tegasnya lagi.

Teori yang dikemukakan oleh Richard Godfrey dan Blaine Gibson didasarkan pada empat luka kuasi-paralel di pintu, yang menurut mereka disebabkan oleh salah satu dari dua mesin pesawat yang hancur akibat benturan.

Namun menurut mereka, bagian flap di sayap pesawat diyakini tidak terbuka untuk memperlambat laju pesawat. Landing gear pesawat yang dibuka, akan menyebabkan badan pesawat hancur begitu menghujam laut dengan kecepatan tinggi.

“Kami tahu dari analisis flap tempel kanan yang ditemukan di Pulau Kojani, Tanzania, bahwa ini bukan percobaan, di mana flap biasanya diperpanjang, karena analisis ahli menunjukkan bahwa flap tidak diperpanjang,” bunyi laporan tersebut.

"Fakta bahwa kerusakan ditemukan dari sisi dalam ke sisi luar mengarah ke kesimpulan bahwa landing gear sengaja dikeluarkan untuk menambah dampak tabrakan, yang mana itu mendukung kesimpulan bahwa ada pilot yang aktif sampai di akhir penerbangan itu," demikian bunyi laporan itu.

Malaysia Airlines penerbangan 370 (MH370 atau MAS370) adalah penerbangan penumpang internasional terjadwal yang menghilang pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Bandara Kuala Lumpur ke Bandara nternasional Beijing.

Pesawat Boeing 777-200ER ini terakhir kali melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara (ATC) kurang dari satu jam setelah lepas landas.

Pesawat ini dioperasikan oleh Malaysia Airlines (MAS) dan mengangkut 12 awak kabin dan 227 penumpang dari 15 negara, kebanyakan di antaranya adalah warga negara China.

***