Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sragen
Pembangunan Pasar Nglangon Senilai Rp 37 M Terancam Molor Lagi
Krjogja.com
Jenis Media: News

Sejumlah pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan Pasar Nglangon Sragen (foto:said masykuri)
Krjogja.com - SRAGEN - Pembangunan pasar terpadu Nglangon, Karangtengah, Sragen, terancam molor lagi. Pasar yang dibangun dengan dana Rp 37 miliar ini dipastikan tidak bisa selesai tepat waktu.
Proses pengerjaan yang lambat membuat Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) setempat pesimistis proyek bisa selesai sesuai kontrak perpanjangan atau adendum per 16 Desember 2022. Sebenarnya, kontrak awal adalah 22 November 2022, namun pihak rekanan mengajukan tambahan waktu perpanjangan atau adendum selama 25 hari.
Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, Kamis (15/12/2022) menyampaikan, batas akhir perpanjangan memang tinggal 2 hari lagi. Melihat progres pekerjaan, pihaknya menyangsikan proyek bisa selesai di waktu yang tersisa. "Batas perpanjangan tinggal 2 hari lagi. Ini masih dihitung berapa capaiannya. Tapi kalau melihat kondisi di lapangan, kelihatannya memang agak berat (bisa selesai)," ujarnya.
Meski demikian, Cosmas tetap berharap pihak rekanan bisa komitmen menyelesaikan pekerjaan meski terkesan agak sulit di sisa waktu. Menurutnya, rekanan masih mencoba berupaya memaksimalkan pengerjaan di sisa waktu sebelum batas akhir adendum. "Rekanan masih berupaya. Makanya dilihat nanti bagaimana, apakah bisa selesai atau tidak," jelasnya.
Pantauan di lokasi proyek Selasa (15/12/2022), kondisi capaian proyek terlihat sulit untuk mengejar selesai di dua hari ke depan. Pasalnya di hampir semua sektor, belum semuanya terselesaikan. Beberapa titik yang masih lambat adalah bagian depan, paving antar gang, gapura depan, paving kios, bahkan ada bangunan yang malah baru dimulai pengecoran tiangnya.
Sebelumnya, perwakilan PT Darlin Audia selalu rekanan pelaksana proyek, Irwin Pramudiarto mengungkapkan pengerjaan proyek memang gagal selesai sesuai kontrak yang sudah berakhir 21 November lalu. Saat ini proyek dengan anggaran hampir Rp 37 miliar itu dalam masa perpanjangan selama 25 hari terhitung sejak 22 November sampai 16 Desember mendatang. “Seusai rapat terakhir dengan Pak Sekda dan dinas terkait serta tim teknis, ada beberapa rekomendasi yang harus kami laksanakan untuk mempercepat pengerjaan," ujarnya.
Salah satu opsi untuk mengejar pengerjaan adalah dengan menambah jumlah tenaga kerja. Langkah itu sudah dilakukan dengan menambah jumlah pekerja dari 320 orang sebelum rapat, menjadi 370 orang saat ini. Ratusan pekerja itu dikerahkan untuk menangani pekerjaan elektrikal, plumbing, hingga pavingisasi.
Penambahan pekerja akan dievaluasi setiap hari sembari melihat progres capaian dan pos mana yang membutuhkan tambahan. "Jam kerja juga sudah kita tambah. Jadi hampir 70 persen pekerja kita kerahkan untuk lembur. Ketika cuaca memungkinkan dan pekerjaan yang bisa ditangani lembur, ya kita kerjakan di lembur,” urainya.
Lebih lanjut, Irwin mengakui proyek gagal selesai sesuai kontrak karena ada keterlambatan. Keterlambatan itu terjadi karena kondisi lahan awal yang ternyata belum cukup siap dan harus melalui pemadatan hampir 2 bulan. Soal ketersediaan material, ia menyebut tidak ada masalah. Ketersediaan paving dan keramik, dipastikan siap sesuai kebutuhan.
Terpisah, Sekda Sragen, Hargiyanto menyampaikan dari hasil rapat terakhir, pihak rekanan sudah diminta mengebut pengerjaan dengan menambah pekerja. Pemkab tetap berharap proyek pasar terpadu sebagai pengganti pasar Joko Tingkir dan Nglangon itu bisa selesai sampai batas akhir adendum. (Sam)
Sentimen: positif (98.5%)