Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Bogor
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Yang ke Wilayah Terpencil Langsung Diterima
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2022/11/25/638099c2e63c4.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya telah mengubah sistem seleksi untuk program magang dokter (internship).
Dengan adanya perubahan ini, nantinya seleksi dokter magang akan dilakukan dengan dua mekanisme.
Pertama, kata Budi, adalah mekanisme utama, yakni dibuka untuk para dokter yang ingin magang di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.
"Untuk calon peserta yang mau memilih (magang) di wilayah terpencil, perbatasan dan kepulauan akan langsung diproses di luar sistem," ujar Budi dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (15/12/2022).
"Kami akan proses duluan sehingga pasti akan keterima (magang) duluan. Akan langsung kita terima lebih dulu dibandingkan teman-teman lain, jadi kepastiannya lebih dulu, lebih cepat," ujar dia.
Baca juga: Menkes Umumkan Kenaikan Bantuan Biaya Hidup untuk Dokter Magang, Daerah Perbatasan Paling Tinggi
Budi mengungkapkan, kebijakan ini diambil sebagai pemerataan distribusi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Budi berpesan agar para calon dokter magang tidak takut mengambil kesempatan ini.
Dia mengungkapkan, 514 kabupaten kota yang telah dikunjunginya semuanya sangat menarik dan indah.
"Indonesia indah sekali teman-teman, jadi kalau mau belajar sambil melihat keindahan Indonesia tidak ada salahnya memperkaya pengalaman. Setelah pulang nanti akan sangat banyak pengalaman," kata Budi.
Kemudian, mekanisme kedua adalah sistem seleksi reguler.
Untuk mekanisme ini, Kemenkes telah memperbaiki sistem seleksi dan teknisnya, sehingga pelaksanaan seleksi program magang dokter reguler akan dibagi dalam tiga tahap.
Baca juga: Menkes Budi Sebut Indonesia Sudah Lewati Puncak Covid-19, Tren Kasus Bakal Menurun
Pertama, kata Budi, adalah seleksi tahap lokal.
Di tahap ini calon dokter magang yang mengikuti seleksi akan dilihat domisili sesuai dengan keterangan di kartu keluarga (KK) masing-masing.
"Jadi semua yang mendaftar kami lihat KK-nya di mana. Setelah itu kita akan taruh di rumah sakit (RS) atau fasilitas kesehatan (faskes) yang dekat dengan domisili mereka sesuai KK," kata Budi.
"Misalnya dalam KK tertulis domisili Bogor, maka kita akan carikan tempat magang di faskes-faskes di Bogor," ujar dia.
Untuk kebijakan ini, Budi memastikan bahwa Kemenkes sudah melakukan penghitungan antara jumlah faskes di daerah dengan perkiraan banyaknya calon pemagang, sehingga dipastikan faskes yang menjadi sasaran magang akan mencukupi.
"Akan tidak cukup itu kalau ada pemagang-pemagang yang mau pindah," kata dia.
Baca juga: Anggaran Kesehatan 2023 Rp 178,7 Triliun, Menkes: Untuk Revitalisasi Puskesmas dan Posyandu
Lalu, tahapan kedua adalah seleksi regional. Seleksi ini ditujukan untuk para dokter yang ingin magang di kota/daerah yang berbeda dengan KK asalnya tetapi masih berada di lingkup satu provinsi yang sama.
Budi menekankan, tahapan kedua ini baru akan dibuka setelah seleksi tahapan pertama selesai dilakukan.
Tahapan ketiga adalah seleksi nasional yang ditujukan kepada para dokter yang ingin magang di daerah yang berada di luar provinsinya.
"Jadi ini yang selain lokal dan regional. Mereka bisa memilih di luar provinsinya. Tetapi teman-teman perlu ketahui pada tahapan ini kesempatan untuk diterima lebih sedikit," kata Budi.
"Sebab para dokter yang akan magang biasanya sudah memilih lokasi magang di sekitar domisilinya, misalnya yang di Jakarta sudah mengisi untuk Jakarta dan sekitarnya, yang Bandung juga demikian," ujar Budi.
-. - "-", -. -
Sentimen: positif (100%)